dc.description.abstract | Latar Belakang : Komunikasi yang tidak efektif dapat menimbulkan kesalahpahaman pelaporan kondisi pasien yang berdampak pada keselamatan pasien saat diberikan tindakan. Perawat sebagai salah satu dari ujung tombak rumah sakit, memerlukan suatu sistem untuk meningkatkan keselamatan pasien (patient safety) (Aditama, 2010). Pada poin PMKP 1.4 KARS 2012 juga menyebutkan komunikasi yang efektif juga merupakan standar dalam peningkatan keselamatan pasien (KARS, 2012). Komunikasi SBAR (Situation, Background, Assassement, Recomendation) adalah metode komunikasi yang digunakan untuk anggota tim medis kesehatan dalam melaporkan kondisi pasien (JCI, 2007). Sejak diterbitkannya Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Nomor : 3453/ SK.3.2/ VI/ 20l5 Tentang Panduan Komunikasi Efektif Dalam Pemberian Informasi Dan Edukasi.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi S-BAR di ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping 2018.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil : Pelaksanaan komunikasi S-BAR komponen situation di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping, termasuk dalam kategori baik. Pelaksanaan komunikasi S-BAR komponen background di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping, termasuk dalam kategori cukup. Pelaksanaan komunikasi S-BAR komponen assesment di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping, termasuk dalam kategori baik. Pelaksanaan komunikasi S-BAR komponen recommendation di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping, termasuk dalam kategori baik.
Kesimpulan : Pelaksanaan komunikasi S-BAR di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping, termasuk dalam kategori baik. | en_US |