dc.description.abstract | Latar Belakang: World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa katarak merupakan penyebab utama kebutaan (35%). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurangnya pemahaman pasien mengenai operasi katarak berhubungan dengan peningkatan ketidakpuasan dan kecemasan pasien. Penelitian tentang PCC pada pasien operasi katarak masih terbatas, dan belum ditemukan di Indonesia, khususnya yang menganalisis efektivitas PCC dalam menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan kepuasan pasien.
Metode: Penelitian ini merupakan quasi-experimental pre and post-test design, yang melibatkan 30 responden perlakuan PCC dan 30 responden kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner State Anxiety Inventory (SAI) untuk mengukur kecemasan dan modifikasi SERVQUAL untuk mengukur kepuasan pasien. Penelitian dilakukan di Klinik Mata Nganjuk pada Oktober-November 2018. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test.
Hasil dan Pembahasan: Hasil pengukuran uji beda tingkat kecemasan sebelum (mean = 45,9000) dan sesudah (mean = 54,6000) PCC serta uji beda tingkat kecemasan kelompok kontrol (mean = 46,7333) dan PCC (mean = 54,6000) menunjukkan hasil sig. 2-tailed = 0,000. Sedangkan uji beda tingkat kepuasan antara kelompok kontrol (mean = 91,3667) dan PCC (mean = 94,1000) diperoleh sig. 2-tailed = 0,035. Uji beda dikatakan bermakna apabila p value < 0,05. Effect Size PCC didapatkan strong effect (2,59 dan 4,31) terhadap penurunan kecemasan dan average effect (0,56) terhadap peningkatan kepuasan.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna tingkat kecemasan maupun kepuasan pada kedua kelompok tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCC sangat efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan dan cukup efektif dalam meningkatkan kepuasan pasien operasi katarak. | en_US |