dc.contributor.advisor | HIDAYATI, TITIEK | |
dc.contributor.author | AMILA, ADELIA RIZKA | |
dc.date.accessioned | 2019-03-08T03:02:45Z | |
dc.date.available | 2019-03-08T03:02:45Z | |
dc.date.issued | 2019-01-11 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25657 | |
dc.description | Insiden penyakit tuberkulosis adalah masalah kesehatan masyarakat,
meskipun ada standar terapi dan jalur klinis untuk pasien TB. Komplikasi
penyakit TB akan meningkatkan angka kematian dan menurunkan kualitas hidup
pasien. Efektivitas terapi obat dilakukan dengan mengembangkan model
pendidikan atau konseling untuk perawatan non-farmakologis perawatan primer.
Persiapan model yang dimulai dengan mengetahui faktor keberhasilan terapi
tuberkulosis dalam perawatan primer. Langkah ini diperlukan untuk membuat
model efektif dan sesuai dengan kondisi layanan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor depresi yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi
tuberkulosis. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan total 57 pasien
tuberkulosis. Pengumpulan data dilakukan di primer dengan wawancara dengan
kuesioner panduan. Pengambilan data sekunder dilakukan untuk memperoleh data
terapeutik, hasil klinis, laboratorium dan radiologi. Hasil penelitian menunjukkan
pasien tanpa depresi berisiko 202 kali lebih besar untuk mengalami keberhasilan
terapi daripada yang mengalami depresi. Kesimpulan menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara faktor depresi dan keberhasilan terapi
tuberkulosis. | en_US |
dc.description.abstract | The incidence of Tuberculosis disease is a public health problem, although
there are standards of therapy and clinical pathway for TB patients.
Complications of TB disease will lead to increase mortality and to decrease
quality of life of patients. The effectiveness of drug therapy should be enhanced by
developing an educational or counseling model as non-pharmacological
treatment of primary care. Preparation of that model start with knowing faktors
that influence the success of Tuberkulosis therapy in primary care. This step is
needed to make the model effective and in accordance with the service condition.
The purpose of this research is to know is depression faktor can affect the success
of Tuberculosis therapy. The study design was a cohort for 6 months with a total
of 57 Tuberculosis patients. Data collection was done in primary by interviewing
with questionnaire guidance. Secondary data retrieval was conducted to obtain
therapeutic data, clinical outcomes, laboratory and radiology. The results showed
patients without depression are 202 times greater to experience successful
therapy than those who are depressed. The conclusion showed that there was a
significant association between depression faktor and the success of Tuberculosis
therapy. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Success of therapy, depression faktor, Tuberculosis | en_US |
dc.title | FAKTOR DEPRESI TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI TUBERKULOSIS (TB) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
007 | en_US |