dc.contributor.author | RAHMATULLAH, AZAM SYUKUR | |
dc.date.accessioned | 2019-03-15T03:53:22Z | |
dc.date.available | 2019-03-15T03:53:22Z | |
dc.date.issued | 2016-05 | |
dc.identifier.issn | : 978-602-19568-1-6 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25703 | |
dc.description | Penelitian tentang best practice berupa penerapan metode pendidikan kematian ini berawal dari rasa terarik penulis sebagai seorang peneliti untuk lebih mengetahui lebih dalam bagaimana Madrasah Aliyah Plus “Nururrohmah” membantu mencerahkan pikiran dan hati anak-anak nakal dengan melaksanakan metode pendidikan kematian. Suatu metode yang sentuhannya tidak hanya masuk dalam ranah kognitif saja tetapi juga ranah religi-spiritual. Pengalaman ini murni berada di MA Plus ‘Nururrohmah” Tambaksari Kuwarasan Kebumen Jawa Tengah. Metode ini terdapat tiga tahapan yakni; Pertama, tahapan peragaan kematian, kedua, tahapan muhasabah kubur dan ketiga, tahapan layatan atau dibawa ke kamar jenazah di rumah sakit. Berdasarkan hasil uraian dapatlah diambil kesimpulan bahwa menangani anak nakal utamanya peserta didik remaja nakal, tidak cukup hanya dengan metode reward dan punishment, atau dengan hanya nasehat semata yang kesemuanya berbasis pada unsur duniawi. Dalam hal ini perlunya metode penanganan yang berbasis religi-spiritual yang titik pengolahan yang dituju langsung pada ranah jiwa/qalb sebagai pusatnya perilaku manusia, di samping itu dengan sentuhan religi-spiritual akan membantu membuka kesadaran peserta didik nakal sehingga menuju “perubahan perilaku yang sebenarnya dan setulus-tulusnya,” dengan kata lain “menuju perubahan perilaku yang murni.” | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian tentang best practice berupa penerapan metode pendidikan kematian ini berawal dari rasa terarik penulis sebagai seorang peneliti untuk lebih mengetahui lebih dalam bagaimana Madrasah Aliyah Plus “Nururrohmah” membantu mencerahkan pikiran dan hati anak-anak nakal dengan melaksanakan metode pendidikan kematian. Suatu metode yang sentuhannya tidak hanya masuk dalam ranah kognitif saja tetapi juga ranah religi-spiritual. Pengalaman ini murni berada di MA Plus ‘Nururrohmah” Tambaksari Kuwarasan Kebumen Jawa Tengah. Metode ini terdapat tiga tahapan yakni; Pertama, tahapan peragaan kematian, kedua, tahapan muhasabah kubur dan ketiga, tahapan layatan atau dibawa ke kamar jenazah di rumah sakit. Berdasarkan hasil uraian dapatlah diambil kesimpulan bahwa menangani anak nakal utamanya peserta didik remaja nakal, tidak cukup hanya dengan metode reward dan punishment, atau dengan hanya nasehat semata yang kesemuanya berbasis pada unsur duniawi. Dalam hal ini perlunya metode penanganan yang berbasis religi-spiritual yang titik pengolahan yang dituju langsung pada ranah jiwa/qalb sebagai pusatnya perilaku manusia, di samping itu dengan sentuhan religi-spiritual akan membantu membuka kesadaran peserta didik nakal sehingga menuju “perubahan perilaku yang sebenarnya dan setulus-tulusnya,” dengan kata lain “menuju perubahan perilaku yang murni.” | en_US |
dc.description.sponsorship | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Palembang | en_US |
dc.subject | Best Practice, Pendidikan kematian, Madrasah Aliyah Plus Nururrohmah | en_US |
dc.title | PENDIDIKAN KEMATIAN (DEATH EDUCATION) SEBAGAI UPAYA PENANGANAN KENAKALAN PESERTA DIDIK REMAJA (JUVNILE DELINQUENCY) DI SEKOLAH/MADRASAH | en_US |
dc.title.alternative | (Best Practice pada Madrasah Aliyah Plus “Nururrohmah” Tambaksari Kuwarasan Kebumen Jawa Tengah) | en_US |
dc.type | Article | en_US |