dc.contributor.advisor | SUGITO, SUGITO | |
dc.contributor.author | PRAWESTI, AYU DITA | |
dc.date.accessioned | 2019-03-28T02:12:03Z | |
dc.date.available | 2019-03-28T02:12:03Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25853 | |
dc.description | Penelitian ini akan menganalisa tentang sikap dan strategi
yang dilakukan oleh Spanyol dalam menghadapi Inggris di
sengketa wilayah Gibraltar. Negara kecil yang merupakan
kedaulatan Kerajaan Inggris ini memiliki banyak sekali nilai
ekonomi. Salah satu penunjang sektor ekonomi Gibraltar
adalah letak wilayahnya yang sangat strategis, yaitu berada di
titik masuk laut Mediterania. Hal ini membuat pelabuhan di
Gibraltar menjadi pelabuhan besar di dunia dan banyak
dilewati jalur perdagangan negara-negara Eropa. Selain itu,
pariwisata yang dimiliki oleh Gibraltar juga meyumbang
angka besar bagi perekonomian wilayahnya bahkan
berdampak besar bagi Uni Eropa. Faktor tersebut merupakan
dasar yang menjadi perebutan kembali Gibraltar oleh Spanyol.
Perselisihan ini diawali dengan perpindahan kekuasaan atas
Gibraltar dari Spanyol ke Inggris pada tahun 1713 melalui
perjanjian Utrecht. Konflik antara Spanyol, Gibraltar dan
Inggris ini berlangsung selama ratusan tahun dan masih belum
terselesaikan hingga sekarang. Spanyol beranggapan bahwa
Gibraltar masih bagian dari kedaulatan Spanyol yang harus
diperjuangkan terus-menerus. Perselisihan antara dua negara
benua Eropa ini memiliki dinamika yang fluktuatif. Konflik ini
kembali memanas di tahun 2013 yang dipelopori dengan
penenggelaman blok beton oleh masyarakat Gibraltar di
perairan. Upaya tersebut telah ditanggapi secara negatif oleh
Spanyol karena merusak pukat ikan para nelayan Spanyol.
Maka dari itu, Spanyol mulai melakukan upaya-upaya untuk
menghadapi kekuatan Inggris dan juga mempertahankan
kepentingan negaranya di Gibraltar. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan perspektif confrontation strategy dalam
Model Strategi atau Model Rasional dalam Teori Politik Luar
Negeri John P. Lovell. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini akan menganalisa tentang sikap dan strategi
yang dilakukan oleh Spanyol dalam menghadapi Inggris di
sengketa wilayah Gibraltar. Negara kecil yang merupakan
kedaulatan Kerajaan Inggris ini memiliki banyak sekali nilai
ekonomi. Salah satu penunjang sektor ekonomi Gibraltar
adalah letak wilayahnya yang sangat strategis, yaitu berada di
titik masuk laut Mediterania. Hal ini membuat pelabuhan di
Gibraltar menjadi pelabuhan besar di dunia dan banyak
dilewati jalur perdagangan negara-negara Eropa. Selain itu,
pariwisata yang dimiliki oleh Gibraltar juga meyumbang
angka besar bagi perekonomian wilayahnya bahkan
berdampak besar bagi Uni Eropa. Faktor tersebut merupakan
dasar yang menjadi perebutan kembali Gibraltar oleh Spanyol.
Perselisihan ini diawali dengan perpindahan kekuasaan atas
Gibraltar dari Spanyol ke Inggris pada tahun 1713 melalui
perjanjian Utrecht. Konflik antara Spanyol, Gibraltar dan
Inggris ini berlangsung selama ratusan tahun dan masih belum
terselesaikan hingga sekarang. Spanyol beranggapan bahwa
Gibraltar masih bagian dari kedaulatan Spanyol yang harus
diperjuangkan terus-menerus. Perselisihan antara dua negara
benua Eropa ini memiliki dinamika yang fluktuatif. Konflik ini
kembali memanas di tahun 2013 yang dipelopori dengan
penenggelaman blok beton oleh masyarakat Gibraltar di
perairan. Upaya tersebut telah ditanggapi secara negatif oleh
Spanyol karena merusak pukat ikan para nelayan Spanyol.
Maka dari itu, Spanyol mulai melakukan upaya-upaya untuk
menghadapi kekuatan Inggris dan juga mempertahankan
kepentingan negaranya di Gibraltar. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan perspektif confrontation strategy dalam
Model Strategi atau Model Rasional dalam Teori Politik Luar
Negeri John P. Lovell. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Sengketa Wilayah Gibraltar, Spanyol, Strategi Konfrontasi, Perjanjian Utrecht 1713 | en_US |
dc.title | STRATEGI PEMERINTAH SPANYOL DALAM MENGHADAPI SENGKETA WILAYAH GIBRALTAR DENGAN INGGRIS PADA TAHUN 2013-2017 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
270 | en_US |