Show simple item record

dc.contributor.advisorDARUMURTI, AWANG
dc.contributor.authorVAHLEFI, MUHAMMAD RIZQY
dc.date.accessioned2016-09-23T01:31:12Z
dc.date.available2016-09-23T01:31:12Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2607
dc.descriptionPermasalah rokok di Indonesia telah menjadi hal yang sangat penting, bahaya kesehatan yang di timbulkan oleh rokok telah membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan rokok. Pemerintah telah mengesahkan PP no 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Dimana peraturan ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengamankan bahan zat adiktif berupa produk tembakau yang barakibat buruk terhadap kesehatan masnyarkat dengan cara mengatur dan mengendalikan peredaran produk tembakau (rokok) terhadap industri rokok. Namun disisi lain PP ini telah menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat terlebih untuk pihak di industri rokok serta para petani tembakau yang merasa dirugikan oleh kebijakan ini. Namun disisi lain dampak yang ditimbulkan dari PP no 109 tahun 2012 ini belum begitu besar dirasakan oleh petani tembakau khususnya di desa Selopamioro, Imogiri, hal ini karena faktor pemasaran yang belum menembus sektor nasional serta belum adanya kerja sama dari pihak industri rokok kepada petani tembakau Selopamioro. Dan menemukan faktor lain yang mempengaruhi ekonomi petani yaitu sistem tata niaga tembakau yang terdapat kecurangan permainan harga tembakau yang di lakukan oknum – oknum tertentu sehingga membuat pendapatan petani menurun.en_US
dc.description.abstractPermasalah rokok di Indonesia telah menjadi hal yang sangat penting, bahaya kesehatan yang di timbulkan oleh rokok telah membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan rokok. Pemerintah telah mengesahkan PP no 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Dimana peraturan ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengamankan bahan zat adiktif berupa produk tembakau yang barakibat buruk terhadap kesehatan masnyarkat dengan cara mengatur dan mengendalikan peredaran produk tembakau (rokok) terhadap industri rokok. Namun disisi lain PP ini telah menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat terlebih untuk pihak di industri rokok serta para petani tembakau yang merasa dirugikan oleh kebijakan ini. Namun disisi lain dampak yang ditimbulkan dari PP no 109 tahun 2012 ini belum begitu besar dirasakan oleh petani tembakau khususnya di desa Selopamioro, Imogiri, hal ini karena faktor pemasaran yang belum menembus sektor nasional serta belum adanya kerja sama dari pihak industri rokok kepada petani tembakau Selopamioro. Dan menemukan faktor lain yang mempengaruhi ekonomi petani yaitu sistem tata niaga tembakau yang terdapat kecurangan permainan harga tembakau yang di lakukan oknum – oknum tertentu sehingga membuat pendapatan petani menurun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectPERATURAN PEMERINTAH, DAMPAK, EKONOMI, SOSIAL, PETANI, TEMBAKAU, SELOPAMIOROen_US
dc.titleDAMPAK PERATURAN PEMERINTAH NO 109 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN BAHAN ZAT ADIKTIF BERUPA TANAMAN TEMBAKAU TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL PETANI TEMBAKAU IMOGIRIen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 356en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record