dc.contributor.advisor | HANDAYANI, ETTY | |
dc.contributor.advisor | RINEKSANE, INNAKA AGENG | |
dc.contributor.author | AYUNINGTIAS, NANDINI | |
dc.date.accessioned | 2019-04-15T07:15:00Z | |
dc.date.available | 2019-04-15T07:15:00Z | |
dc.date.issued | 2019-03-23 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/26083 | |
dc.description | Kepel (Stelechocarpus burahol [Bl.] Hook. F. & Thomson) merupakan salah satu famili Annonacecae yang telah ditetapkan menjadi salah satu flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Perbanyakkan tanaman kepel secara konvensional memerlukan waktu yang lama, sehingga dilakukan upaya perbanyakan dalam waktu singkat melalui kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode sterilisasi biji kepel yang tepat menggunakan Hidrogen Peroksida.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode percobaan laboratorium faktor tunggal yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)sebanyak 6 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu perendaman menggunakan H2O2 pada eksplan biji kepel dengan masing masing perlakuan H2O2 5% selama 5 menit, H2O2 5% selama 15 menit, H2O2 10% selama 5 menit,H2O2 10% selama 15 menit, H2O2 15% selama 5 menit, dan H2O2 15% selama 15 menit.
Hasil menunjukkan bahwa perlakuan denga konsentrasi H2O2 10% selama 15 menit merupakan metode sterilisasi terbaik yang didukung persentase eksplan hidup yang tinggi (100%), persentase kontaminasi terdendah (0%), dan persentase browning terendah (0%). | en_US |
dc.description.abstract | Kepel (Stelechocarpus burahol [Bl.] Hook. F. & Thomson) belongs to Annonaceae family which ish one of the endemic flora in Spesial Region og Yogyakarta. Conventional cultivation of kepel plants takes a long time therefore, cultivation through tissue culture was implemented. The aim of this research was to obtain proper method og sterilizing kepel seeds using Hydrogen Peroxide.
This research was carried out in the Tissue Culture Laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in 2018. The research methods used completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 3 replication. The treatment of this research were 5% H2O2 for 5 minutes, 5% H2O2 for 15 minutes, 10% H2O2 for 5 minutes, 10% H2O2 for 15 minutes, 15% H2O2 for 5 minutes, and 15% H2O2 for 15 minutes each treatment was immersion in kepel seed explants.
The results showed that treatment with 10% concetrate of H2O2 for 15 minutes immersion was the best sterilizatin method supported by high percentage of libe explants (100%), lowest percentage of contaminan (0%), and lowest browning percentage (0%). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Burahol, Tissue culture, H2O2, sterilization seeds | en_US |
dc.title | PENGARUH HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP KEBERHASILAN STERILISASI BIJI KEPEL (Stelechocarpus burahol [Bl.] Hook. F. & Thomson) SECARA KULTUR IN VITRO | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FP
177 | en_US |