Show simple item record

dc.contributor.advisorSUKMONO,FILOSA GITA
dc.contributor.authorUTARI, BAIQ OKTI SULISNIA
dc.date.accessioned2019-05-02T02:37:55Z
dc.date.available2019-05-02T02:37:55Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/26176
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan, penafsiran dan pemaknaan penonton terhadap tindakan kekerasan seksual pada perempuan yang ditampilkan dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Penelitian ini menggunakan teori reception analysis David Morley dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (depth interview) dan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah pada anggota Girlisme.com dan Klub DIY Menonton (KDM). Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak merupakan karya sutradara Mouly Surya. Film yang tayang perdana di Indonesia pada tahun 2017 ini mengangkat tentang budaya patriarki dan kekerasan seksual pada perempuan yang terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan genre Satay Western. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas informan berada dalam posisi dominan hegemonic. Meskipun begitu, beberapa informan lainnya juga ada yang berada dalam posisi negotiated reading dan oppositional reading. Keberagaman posisi informan tersebut dipengaruhi oleh latar belakang sosio kultural setiap informan.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan, penafsiran dan pemaknaan penonton terhadap tindakan kekerasan seksual pada perempuan yang ditampilkan dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Penelitian ini menggunakan teori reception analysis David Morley dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (depth interview) dan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah pada anggota Girlisme.com dan Klub DIY Menonton (KDM). Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak merupakan karya sutradara Mouly Surya. Film yang tayang perdana di Indonesia pada tahun 2017 ini mengangkat tentang budaya patriarki dan kekerasan seksual pada perempuan yang terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan genre Satay Western. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas informan berada dalam posisi dominan hegemonic. Meskipun begitu, beberapa informan lainnya juga ada yang berada dalam posisi negotiated reading dan oppositional reading. Keberagaman posisi informan tersebut dipengaruhi oleh latar belakang sosio kultural setiap informan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectReception Analysis, Kekerasan Seksual, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak.en_US
dc.titlePENERIMAAN PENONTON TERHADA KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM FILM ''MARLINA SI PEMBUNUH DALAM EMPAT BABAK''en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 219en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record