Show simple item record

dc.contributor.authorNUGRAHA, WIWIEK AULIA
dc.date.accessioned2016-09-24T02:40:41Z
dc.date.available2016-09-24T02:40:41Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2688
dc.descriptionPerayaan Ulang tahun Semenanjung Korea yang ke 70 yang disebut-sebut sebagai kesempatan bagi kedua Korea untuk merencanakan Reunifikasi gagal terwujud. Park Guen-hye selaku presiden Korea Selatan saat ini berencana akan menggelar dialog dengan Korea Utara untuk merencanakan Reunifikasi Semenanjung Korea. Kim Jong-Un Presiden Korea Utara menolak ajakan tersebut karena menurutnya Reunifikasi tersebut merupakan kemunafikan. Sebagai putra bungsu dari Kim Jong-Il, kehidupan awal dari Kim Jong-Un tidak diketahui kepastiannya. Hanya saja ketika remaja Kim Jong-Un diketahui telah mengenyam pendidikan di Swiss. Kim Jong-Il telah mempersiapkan bahwa Kim Jong-Un akan menggantikannya sebagai pemimpin Korea Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi beberapa buku-buku ilmiah, jurnaljurnal, artikel, kutipan hasil penelitian, media massa, media sosial, serta dokumendokumen lain yang diperlukan dalam proses penelitian ini. Bertujuan untuk mengetahui persepsi Presiden Korea Utara dalam pengambilan kebijakan mengenai reunifikasi dengan Korea Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh nilai kehidupan remaja Kim Jong-Un di Swiss yang terkenal hebat dan berkuasa. Sehingga menjadikan Kim Jong-Un sebagai pemimpin muda yang agresif, dimana dia mempertahankan sikap dan keputusannya tanpa memperdulikan orang lain, dan menginginkan hasil akhir sebagai pemenang untuk mencapai kepuasaanya. Diketahui bahwa Kim Jong-Un sengaja meniru gaya kepemimpinan kakeknya Kim Il-Sung yang dikenal sebagai Founding Father untuk dapat mengambil simpatik dari masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan yang diputuskan oleh Kim Jong-Un semata-mata ingin menunjukan arogansi Korea Utara didunia Internasional dan menunjukan bahwa dirinya merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.en_US
dc.description.abstractPerayaan Ulang tahun Semenanjung Korea yang ke 70 yang disebut-sebut sebagai kesempatan bagi kedua Korea untuk merencanakan Reunifikasi gagal terwujud. Park Guen-hye selaku presiden Korea Selatan saat ini berencana akan menggelar dialog dengan Korea Utara untuk merencanakan Reunifikasi Semenanjung Korea. Kim Jong-Un Presiden Korea Utara menolak ajakan tersebut karena menurutnya Reunifikasi tersebut merupakan kemunafikan. Sebagai putra bungsu dari Kim Jong-Il, kehidupan awal dari Kim Jong-Un tidak diketahui kepastiannya. Hanya saja ketika remaja Kim Jong-Un diketahui telah mengenyam pendidikan di Swiss. Kim Jong-Il telah mempersiapkan bahwa Kim Jong-Un akan menggantikannya sebagai pemimpin Korea Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi beberapa buku-buku ilmiah, jurnaljurnal, artikel, kutipan hasil penelitian, media massa, media sosial, serta dokumendokumen lain yang diperlukan dalam proses penelitian ini. Bertujuan untuk mengetahui persepsi Presiden Korea Utara dalam pengambilan kebijakan mengenai reunifikasi dengan Korea Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh nilai kehidupan remaja Kim Jong-Un di Swiss yang terkenal hebat dan berkuasa. Sehingga menjadikan Kim Jong-Un sebagai pemimpin muda yang agresif, dimana dia mempertahankan sikap dan keputusannya tanpa memperdulikan orang lain, dan menginginkan hasil akhir sebagai pemenang untuk mencapai kepuasaanya. Diketahui bahwa Kim Jong-Un sengaja meniru gaya kepemimpinan kakeknya Kim Il-Sung yang dikenal sebagai Founding Father untuk dapat mengambil simpatik dari masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan yang diputuskan oleh Kim Jong-Un semata-mata ingin menunjukan arogansi Korea Utara didunia Internasional dan menunjukan bahwa dirinya merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectREUNIFIKASI, AGRESIF, AROGANSI, FOUNDING FATHERen_US
dc.titlePENOLAKAN KIM JONG-UN TERHADAP PROGRAM REUNIFIKASI DUA KOREA OLEH KOREA SELATANen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 385en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record