Show simple item record

dc.contributor.authorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorPURWANINGSIH, TITIN
dc.date.accessioned2019-05-30T14:49:11Z
dc.date.available2019-05-30T14:49:11Z
dc.date.issued2019-03-30
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27034
dc.description.abstractDesa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipilih oleh Badan Pengawas Pemilu, Kabupaten Sleman sebagai pilot project Desa Anti Politik Uang (Desa APU) karena memiliki potensi masyarakat yang relatif bagus tapi belum optimal. Kehadiran civil society yang semarak dan aktif, terbuka terhadap gagasan inovatif serta dukungan pemerintah Desa yang positif, membuat desa Sardonoharjo berpeluang untuk dikembangkan menjadi Desa Anti Politik Uang. Selama proses pendampingan ditemukan sejumlah persoalan, yaitu adanya respon positif masyarakat untuk menolak budaya patronase dan klientilisme dalam bentuk politik uang. Adanya sejumlah tokoh penggerak yang merupakan figur-figur berintegritas, yang berasal dari kelompok-kelompok civil society yang menjadi motor penggerak pendidikan politik masyarakat di desa Sardonoharjo. Permasalahannya adalah dalam menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak tahun 2019, kelompok ini akan berhadapan dengan kekuatan dari “luar” desa yakni caleg, tim sukses (tim Kampanye) dan partai politik, yang sangat mungkin memiliki kekuatan yang lebih dahsyat untuk menggoyahkan kesepakatan-kesepakatan yang sudah pernah dibentuk oleh masyarakat Desa Sardonoharjo. Persoalan lain yang dihadapi adalah pemahaman tentang kompleksitas regulasi tentang politik uang dalam pemilihan umum serentak. Berdasarkan diskusi tim pengusul dengan mitra (Komunitas Penggerak Desa Anti Politik Uang) beberapa prioritas permasalahan yang akan diselesaikan adalah pelatihan dan pendampingan dalam penerapan IPTEK Pendidikan Politik bagi masyarakat Sardonoharjo khususnya Kelompok Penggerak Desa Anti Politik Uang untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan pemilu dengan metode BRIDGE (Building Resource In Democracy, Governance and Election) yang bersifat fleksibel, kreatif, adaptable, berbasis aktifitas, berfokus pada aspek praktis, menguatkan team work dan network, dan menggunakan konten yang dikembangkan oleh para pakar pemilu. Melalui program tersebut diperoleh output terlatihnya kelompok Penggerak Desa Anti Politik Uang dengan metode BRIDGE, Terbentuknya Komunitas Desa Anti Politik Uang, Terbentuknya jaringan pelaku komunitas desa anti politik uang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Artikel publikasi ilmiah yang akan dipublikasikan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat UMY, poster publikasi ilmiah tentang Gerakan Desa Anti Politik Uang, Jasa Pelatihan dan Pendampingan Operasional Gerakan Desa Anti Politik Uang.en_US
dc.subjectPolitik Uang, Pemilu, Desa Anti Politik Uangen_US
dc.titleGERAKAN DESA ANTI POLITIK UANGen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record