| dc.description.abstract | Uwi ungu (Dioscorea alata L.) merupakan sumber hayati umbi-umbian yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Dioscorea alata mengandung diosgenin (Cheng et al., 2007). Diosgenin merupakan senyawa Saponin Steroid yang terpenting karena memiliki beberapa fungsi biologis, antara lain aktivitas antialergi.
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi tanaman herbal khususnya Dioscorea alata L. dan potensinya sebagai agen antialergi. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi antialergi ekstrak etanol umbi D. alata L.(EEDA) pada mencit model alergi saluran pencernaan, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah: 1) Menganalisis profil faktor transkripsi FoxP3 sel Treg sebagai indikator antialergi EEDA pada mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan, 2) Menganalisis profil sitokin sel Treg (IL-10 dan TGF-) dan IgE pada sel B, 3) Mengisolasi saponin steroid dari EEDA, 4) Menganalisis profil sitokin Th1 dan Th2 isolat saponin steroid dari EEDA dengan kultur in vitro.
Penelitian ini dilakukan selama 2 tahun. Penelitian tahun pertama yaitu: 1) Ekstraksi um-bi D. alata L., 2) Aklimatisasi mencit, 3) Perlakuan EEDA pada mencit, 4) Model alergi saluran pencernaan pada mencit, 5) Analisis profil faktor transkripsi FoxP3 sel Treg, profil sitokin sel Treg (IL-10 dan TGF-) dan IgE pada sel B organ limpa dengan menggunakan Flowcytometry FACS Calibur. Penelitian tahun kedua yaitu isolasi saponin steroid dari EEDA dan analisis profil sitokin Th1 dan Th2 isolat saponin steroid dari EEDA dengan kultur in vitro.
Penelitian tahun I eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design ini menggunakan 60 ekor mencit Balb/C umur 6 minggu, berat badan ± 20g dibagi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol (I), kelompok perlakuan (II-V) ekstrak etanol umbi D. alata dosis 0,00; 0,17; 2,01; 10,04 g/kg bb, kelompok perlakuan obat antihistamin DAN Diosgenin (VI-VII). Selama 30 hari berturut-turut kelompok II-V diberi perlakuan sesuai dengan kelompoknya dan diinduksi model alergi dengan Ovalbumin. Mencit dikorbankan pada hari ke-18, hari ke-25 dan hari ke-31 masing-masing 3 ekor, organ limpa diambil dan diisolasi limfositnya serta dilakukan analisis faktor transkripsi FoxP3 sel Treg, profil sitokin sel Treg (IL-10 dan TGF-) dan IgE pada sel B organ limpa menggunakan Flowcytometry FACS Calibur. Data dalam bentuk rata-rata ± SD dianalisis dengan uji Anava satu jalan dilanjutkan uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fase sensitivitas dan fase challenge, ekstrak etanol umbi Dioscorea alata L. (EEDA) belum menghambat produksi sitokin B220IgE dan B220IgG1, sedangkan pada fase alergi saluran pencernaan EEDA mampu menghambat produksi B220IgE dan B220IgG. Pada fase sensitivitas, fase challenge dan fase alergi saluran pencernaan, EEDA mampu memicu sel Treg (CD4CD25) dan faktor transkripsi FoxP3 (CD4CD25FoxP3) serta profil sitokin yang dihasilkan oleh sel Treg yaitu (CD4IL-10, CD8IL-10, CD4TGF-β dan CD8TGF-β).
Disimpulkan bahwa EEDA berpotensi sebagai agen antialergi pada mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan melalui penghambatan produksi B220IgE dan B220IgG1, memicu sel Treg (CD4CD25) dan faktor transkripsi FoxP3 (CD4CD25FoxP3) serta profil sitokin yang dihasilkan sel Treg yaitu (CD4IL-10, CD8IL-10, CD4TGF-β dan CD8TGF-β). | en_US |
| dc.subject | ekstrak etanol umbi Dioscorea alata L., antialergi, sel Treg, faktor transkripsi FoxP3, IL-10, TGF-, IgE, sel B, Th1, Th2, flowcytometry, Ovalbumin, Diosgenin | en_US |
