Show simple item record

dc.contributor.authorAZHAR, MUHAMMAD
dc.date.accessioned2019-06-25T03:05:02Z
dc.date.available2019-06-25T03:05:02Z
dc.date.issued2019-05-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27498
dc.descriptionKestabilan lereng dipengaruhi banyak faktor salah satunya adalah infiltrasi hujan. Hujan yang terinfiltrasi ke dalam lereng akan menambah berat tanah, dan tekanan air pori, serta mengurangi kuat geser tanah. Apabila air tersebut menembus lapisan yang menjadi bidang gelincir akan menyebabkan lapisan tersebut licin dan mengalami pergerakan. Salah satu pergerakan lereng yang terjadi adalah di Saluran Induk Kalibawang km 15+900 yang menyebabkan kerusakan pada Saluran Induk Kalibawang dan bangunan di sekitar lereng. Lereng dimodelkan dengan analisis coupled stress-pore water pressure menggunakan perangakat lunak SIGMA/W. Data yang dimasukkan dalam pemodelan ini berupa data topografi, parameter geser dan parameter hidraulik tanah. Data hujan yang digunakan berasal dari satelit TRMM yang dimulai pada tanggal 1 Juli-30 Agustus 2017. Terjadi penurunan tekanan air pori pada lereng selama periode pemodelan. Tekanan air pori pada kedalaman 14 m pada tanggal 1 Juli (awal pemodelan) sebesar 51,2 kPa dan pada 30 Agustus (akhir pemodelan) sebesar 10,5 kPa. Berdasarkan hasil pemodelan, deformasi yang terjadi pada lereng terus bertambah seiring bertambahnya waktu dengan perubahan yang semakin kecil. Deformasi yang terjadi pada BH-7 pada akhir pemodelan (30 Agustus 2017) sebesar 1,9 mm.en_US
dc.description.abstractMany factors affect the slope stability such as rainfall infiltration. The rainfall infiltration will increase the weight of soil, pore water pressure and reduce the shear strength. When the water flow through the slip surface, it will cause slope movement. This paper studies the slope movement in Kalibawang irrigation channel km. 15+900 which induces a failure of Kalibawang irrigation channel and other surrounding structures. The slope movement is modeled as coupled stresspore water pressure analysis using SIGMA/W. Topography data, shear strength, and hydraulic parameter were applied as the input parameter. The rainfall data was collected from TRMM starting from 1 July to 30 August 2017. The pore water pressure on the slope was decreased. The pore water pressure in 14 m depth on 1 July (beginning of model) is 51.2 kPa and on 30 August (end of modeling) is 10.5 kPa. Based on the model, the deformation increased during modeling, but the deformation rate decreased over time. The deformation at the end of modeling (August, 30) is 1.9 mm at BH7.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectmovement, coupled analysis, infiltration, pore water pressure, deformationen_US
dc.titlePEMODELAN DEFORMASI LERENG AKIBAT REMBESAN AIR HUJANen_US
dc.typeThesis SKR 183en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record