dc.contributor.advisor | FREDIANTO, MEIKY | |
dc.contributor.author | ALHUDHA, ANKY ANGGA | |
dc.date.accessioned | 2019-06-29T04:18:19Z | |
dc.date.available | 2019-06-29T04:18:19Z | |
dc.date.issued | 2019-04-26 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27590 | |
dc.description | Latar Belakang: Fraktur stres adalah fraktur yang terjadi ketika periode
pengulangan pemberian beban diberikan pada saat latihan tanpa ada nya istirahat
yang adekuat. Salah satu faktor terjadinya fraktur stres adalah rendahnya angka
kepadatan tulang pada individu. Insidensi terjadinya kejadian fraktur stres pada
populasi militer dapat diperkirakan sekitar 4 – 7% pada jenis kelamin laki laki.
Pada tahun 2016 di Sekolah Polisi Negara(SPN) Selopamioro Yogyakarta
terdapat 9 kejadian fraktur stres dari 239 siswa, angka kejadian ini meningkat
sekitar 80% dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 5 kejadian.
Tujuan: Mengetahui angka kepadatan tulang rendah dapat meningkatan kejadian
fraktur stres di SPN Selopamioro Yogyakarta dan mengetahui perbedaan angka
kepadatan tulang dengan pemberian suplemen kalsium dengan vitamin D.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 36 siswa SPN
Selopamioro Yogyakarta terdiri dari 18 siswa pada angkatan 2016 dan 18 siswa
pada angkatan 2017. Pengumpulan data menggunakan data rekam medis siswa.
Analisis data menggunakan uji Fisher‟s untuk melihat perbedaan angka kepadatan
tulang rendah dengan angka kejadian fraktur stres dan menggunakan uji paired
sample t-test untuk melihat perbedaan angka kepadatan tulang dengan pemberian
suplemen kalsium dengan vitamin D.
Hasil: Terdapat perbedaan antara bone mineral density rendah dengan
peningkatan angka kejadian fraktur stres tetapi perbedaan tidak signifikan
(p>0.05). Angka kepadatan tulang siswa setelah pemberian suplemen kalsium
dengan vitamin D, kategori osteoporosis menjadi osteopenia sejumlah 3 (75%)
dan osteoporosis menjadi normal sebanyak 1 (25%). Hasil jumlah mahasiswa
dengan osteopenia menjadi normal sejumlah 3 (25%). Terdapat perbedaan angka
kepadatan tulang dengan pemberian suplemen kalsium dengan vitamin D
(p<0.05).
Kesimpulan: Fraktur stres pada osteopenia lebih besar daripada jumlah fraktur
stres pada normal. Pemberian suplemen kalsium dengan vitamin D meningkatkan
angka kepadatan tulang dan menurunkan angka kejadian fraktur stres
dibandingkan dengan siswa tanpa pemberian suplemen kalsium dengan vitamin
D. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Stress fracture is a fracture that occurs in the repetition period,
when the load is given during exercise without adequate rest. One of the factors in
stress fractures is bone density in individuals. The incidence of stress fracture in
the military population can be estimated at between 4 - 7% in male sex. In 2016 at
the Selopamioro Yogyakarta State Police School there were 9 stress fracture
events from 239 students, this incidence increased by around 80% from the
previous year, which was as many as 5 events.
Aim: To know low bone density can increase the incidence of stress fractures in
the Selopamioro Yogyakarta State Police School and to find out the bone density
difference with calcium supplementation with vitamin D.
Method: This research method is quantitative research with observational
analytic research method with cross sectional approach on 36 students of
Selopamioro Yogyakarta State Police School consist of 18 students in class 2016
and 18 students in class 2017. Data were collected from student medical record
data. Data were analyzed using Fisher‟s test to see the difference in low bone
density rates with the incidence of stress fracture and using a paired sample t-test
to see the difference in bone density rates with calcium supplementation with
vitamin D.
Result: There is a difference between low bone mineral density and an increase in
the incidence of stress fractures but it is not statistically significant (p> 0.05).
Student bone density after calcium supplementation with vitamin D, the
osteoporosis category became osteopenia by 3 (75%) and osteoporosis became
normal by 1 (25%). The results of the number of students with osteopenia to
normal is 3 (25%). There are differences in bone density rates with calcium
supplementation with vitamin D (p <0.05).
Conclusion: Stress fractures in osteopenia are greater than the number of stress
fractures in normal people. Providing calcium supplements with vitamin D
increases bone density and reduces the incidence of stress fractures compared to
students without calcium supplements with vitamin D. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | bone mineral density, stress fracture, calcium | en_US |
dc.title | PENGARUH SUPLEMEN KALSIUM DENGAN VITAMIN D TERHADAP ANGKA KEPADATAN TULANG DALAM MENCEGAH KEJADIAN FRAKTUR STRES | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
134 | en_US |