Show simple item record

dc.contributor.advisorSETYONUGROHO, WINNY
dc.contributor.authorANDREY WICAKSANA, VIRGIAWAN
dc.date.accessioned2019-07-03T06:50:04Z
dc.date.available2019-07-03T06:50:04Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27677
dc.descriptionLatar Belakang dan Tujuan: Untuk menjamin mutu lulusan dokter di seluruh Indonesia diadakan ujian yang berskala nasional yang disebut UKMPPD. UKMPPD terdiri dari dua bentuk ujian yaitu CBT dan OSCE. CBT digunakan untuk menilai aspek kognitif yang bentuk ujiannya berupa Multiple Choice Question (MCQ). Jenis ujian yang paling banyak digunakan pada masa preklinik untuk menilai aspek kognitif adalah MCQ. Penentuan batas lulus dan tidak lulus dari suatu ujian bisa menggunakan Standard Setting karena metode tersebut memiliki tingkat validitas dan keakuratan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kelulusan UKMPPD berdasarkan nilai MCQ selama masa preklinik/perkuliahan dengan Standard Setting SEM. Metode: penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan case study. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu nilai hasil ujian UKMPPD periode Agustus 2015-November 2017 yang diperoleh dari admin server Program Studi Profesi Dokter UMY dan nilai MCQ angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang diperoleh dari admin server Program Studi Sarjana Kedokteran UMY. Hasil: Mahasiswa yang masuk ke dalam kategori firsttaker/langsung lulus pada ujian UKMPPD mempunyai kecenderungan medapatkan nilai MCQ selama masa preklinik yaitu lulus sebanyak 16 kali/72% selama 23 blok, mendapatkan borderline sebanyak 4 kali/16% selama 23 blok dan mendapatkan failed/tidak lulus sebanyak 3 kali/11,7% selama 23 blok. Kesimpulan: Nilai MCQ selama masa perkuliahan/preklinik bisa menjadi prediktor untuk menentukan kelulusan pada ujian UKMPPDen_US
dc.description.abstractLatar Belakang dan Tujuan: Untuk menjamin mutu lulusan dokter di seluruh Indonesia diadakan ujian yang berskala nasional yang disebut UKMPPD. UKMPPD terdiri dari dua bentuk ujian yaitu CBT dan OSCE. CBT digunakan untuk menilai aspek kognitif yang bentuk ujiannya berupa Multiple Choice Question (MCQ). Jenis ujian yang paling banyak digunakan pada masa preklinik untuk menilai aspek kognitif adalah MCQ. Penentuan batas lulus dan tidak lulus dari suatu ujian bisa menggunakan Standard Setting karena metode tersebut memiliki tingkat validitas dan keakuratan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kelulusan UKMPPD berdasarkan nilai MCQ selama masa preklinik/perkuliahan dengan Standard Setting SEM. Metode: penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan case study. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu nilai hasil ujian UKMPPD periode Agustus 2015-November 2017 yang diperoleh dari admin server Program Studi Profesi Dokter UMY dan nilai MCQ angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang diperoleh dari admin server Program Studi Sarjana Kedokteran UMY. Hasil: Mahasiswa yang masuk ke dalam kategori firsttaker/langsung lulus pada ujian UKMPPD mempunyai kecenderungan medapatkan nilai MCQ selama masa preklinik yaitu lulus sebanyak 16 kali/72% selama 23 blok, mendapatkan borderline sebanyak 4 kali/16% selama 23 blok dan mendapatkan failed/tidak lulus sebanyak 3 kali/11,7% selama 23 blok. Kesimpulan: Nilai MCQ selama masa perkuliahan/preklinik bisa menjadi prediktor untuk menentukan kelulusan pada ujian UKMPPDen_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA`en_US
dc.subjectUKMPPD, MCQ, Standard Setting, CBT, OSCEen_US
dc.titlePREDIKSI KELULUSAN UKMPPD MENGGUNAKAN MCQ DENGAN STANDARD SETTING SEMen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 107en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record