Show simple item record

dc.contributor.authorWINARSIH, ATIK SEPTI
dc.date.accessioned2019-07-05T02:18:56Z
dc.date.available2019-07-05T02:18:56Z
dc.date.issued2018-08-30
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27695
dc.description.abstractPenguatan urusan kepariwisataan bagi suatu daerah tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah saja, keterlibatan swasta dan masyarakat dalam pariwisata adalah suatu keniscayaan. Pariwisata merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan antara pemerintah, swasta dan masyarakat; tetapi selama ini ketiga pilar tersebut belum dapat terjalin hubungan yang bersifat kemitraan. Kesan bahwa ketiganya seolah dilandaasi oleh hubungan yang bersifat kontraktual sangat terasa. Kawasan Malang Raya sebagai salah satu destinasi wisata yang digemari masyarakat juga dihadapkan pada permasalahan demikian. Beberapa obyek dan daya tarik wisata (ODTW) dan event-event budaya sudah dilaksanakan dengan melalui kerjasama diantara ketiga pilar pariwisata tersebut, namun hingga sekarang masih menemui berbagai kendala yang secara umum belum berbasis kemitraan. Penelitian ini berusaha untuk mencari solusi alternatif dengan melalui penelitian Unggulan Prodi berupa pengembangan konsep kemitraan baru untuk dapat memberi penjelasan teroritis terhadap fenomena yang berhubungan dengan penyelenggaraan urusan kepariwisataan daerah. Dengan adanya konsep baru kemitraan diharapkan akan diperoleh kejelasan tentang peran dan pola hubungan yang bersifat setara dan otonom, saling berbagi manfaat dan resiko, adanya penggabungan sumberdaya, intensitas tinggi, dan berlaku dalam jangka waktu yang panjang. Dengan mendasarkan pada permasalahan tersebut maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1) memberi penjelasan tentang tata kelola pariwisata berbasis kemitraan yang selama ini telah dilakukan di kawasan Malang Raya, 2) memberi penjelasan tentang pola-pola hubungan kemitraan antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat dalam penguatan fasilitas kepariwisataan, 3) memberi penjelasan tentang karakteristik kemitraan yang terbentuk, dan 4) memberi penjelasan tentang kinerja fasilitas kepariwisataan yang diperoleh dari kemitraan. Metode penelitian tentang kemitraan pariwisata ini menggunakan penelitian kualitatif di tahun pertama dan kuantitatif pada tahun kedua, hal ini mengingat bahwa penelitian ini lebih banyak menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena yang diamati yang disertai dengan ferivikasi kejelasan dalam capaian kinerja secara kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui dokumentasi, wawancara, kuesioner dan observasi yang disertai dengan focus group discussion. Hasil yang telah dicapai pada laporan kemajuan ini adalah telah teridentifikasinya berbagai peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengembangan wisata di kawasan Malang Raya. Terdapat 4 (empat) obyek wisata yang dikelola dengan menggunakan pola kemitraan, temuan sementara menunjukkan bahwa ketiga obyek tersebut lebih efektif dan efisien apabila dikelola dengan menggunakan pola kemitraan. Dengan pola kemitraan ini juga dapat menumbuhkan sektor swasta dan masyarakat lebih produktif dalam berpartisipasi. Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih koprehensif mengenai kemitraan yang telah terjalin maka untuk penelitian Tahun Ke-2 diarahkan pada pola hubungan, karakteristik dan kinerja dari kemitraan tersebut. Dengan gambaran tersebut maka dapat dijelaskan mengenai tata kelola kemitraan diantara pelaku wisata di kawasan Malang Raya.en_US
dc.publisherLP3M UMYen_US
dc.subjectPARTNERSHIP GOVERNANCEen_US
dc.subjectPARIWISATAen_US
dc.titlePARTNERSHIP GOVERNANCE SEBAGAI BASIS PENGUATAN PARIWISATA DAERAHen_US
dc.typeTechnical Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record