Show simple item record

dc.contributor.authorRomdzati, Romdzati
dc.contributor.authorAwalindah, Nitia
dc.contributor.authorChoiriyah, Nurul
dc.date.accessioned2019-07-06T16:12:58Z
dc.date.available2019-07-06T16:12:58Z
dc.date.issued2019-04-05
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27764
dc.description.abstractBayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan kondisi saat bayi dilahirkan dengan berat badan kurang atau tidak mencapai berat normal yaitu 2500 gram. Kejadian di dunia pada BBLR diperkirakan 15,5%, sedangkan di negara berkembang, data statistik menunjukkan bahwa kejadian BBLR 90% dan di negara maju frekuensi di perkirakan sekitar 3,6% sampai 10,8%. Di negara berkembang hampir semua (98%) dari 5 juta, lebih dari dua per tiga kematian neonatal disebabkan oleh BBLR. Pada tahun 2010, BBLR di Indonesia mencapai 9% sampai 11 %. Sementara itu, pada tahun 2011 di wilayah Jawa Tengah mencapai 21.184 kasus atau 3,73%, sedangkan pada tahun berikutnya terjadi peningkatan yaitu 21.573 kasus atau 3,75%. Dari data yang sudah didapatkan, kejadian semakin meningkat dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Kondisi ini menyebabkan bayi rentan mengalami berbagai komplikasi termasuk hipotermi, gangguan pernafasan, hipoglikemi, dan risiko infeksi. Terdapat beberapa penatalaksanaan termasuk Kangaroo Mother Care (KMC) yang merupakan metode perawatan skin to skin contact. Metode ini terbukti dapat membantu meningkatkan berat badan bayi dan praktis karenabisa dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi KMC di tatanan rumah sakit dan masyarakat.en_US
dc.description.sponsorshipLP3M UMYen_US
dc.publisherUMYen_US
dc.subjectBBLRen_US
dc.subjectKMCen_US
dc.subjectskin to skin contacten_US
dc.titleSTUDI APLIKASI KANGAROO MOTHER CARE (KMC) BAGI BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) PADA TATANAN RUMAH SAKIT DAN MASYARAKATen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record