Show simple item record

dc.contributor.advisorRAHMAWATI, NUR
dc.contributor.advisorRAHAYU, LESTARI
dc.contributor.authorRIZQIANA, YULIA
dc.date.accessioned2019-07-09T02:33:48Z
dc.date.available2019-07-09T02:33:48Z
dc.date.issued2019-03-30
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27785
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya produksi, pendapatan, keuntungan, dan kelayakan usahatani petani kentang yang menggunakan benih ex vitro dan non ex vitro di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, pengambilan sampel petani yang menggunakan benih ex vitro dilakukan dengan menggunakan metode sensus sebanyak 30 petani sedangkan pada petani yang menggunakan benih non ex vitro dilakukan dengan menggunakan metode proporsional random sampling sebanyak 30 petani. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan usahatani kentang pada luas lahan 1 hektar dilihat dari biaya, pendapatan, dan keuntungan berturut-turut adalah petani yang menggunakan benih ex vitro membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 25.654.833 memperoleh pendapatan sebesar Rp. 84.103.347 dan keuntungan sebesar Rp. 78.628.856. Sedangkan petani yang menggunakan benih non ex vitro membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 31.064.868 memperoleh pendapatan sebesar Rp. 74.713.667 dan keuntungan sebesar Rp. 68.112.427. Hasil tersebut, dapat diperkuat dengan uji beda rata-rata yang menunjukkan bahwa petani yang menggunakan benih ex vitro lebih sedikit mengeluarkan biaya produksi serta memperoleh pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi dibanding petani yang menggunakan benih non ex vitro. Berdasarkan hasil analisis kelayakan dilihat dari R/C, produktivitas modal, produktivitas tenaga kerja dan produktivitas modal menunjukkan bahwa usahatani kentang dengan benih ex vitro mempunyai nilai kelayakan yang lebih tinggi dibanding usahatani kentang dengan benih non ex vitro.en_US
dc.description.abstractThis study aims to determine the structure of production costs, revenues, profits, and the feasibility of potato farming with ex vitro and non ex vitro seeds in Batur District, Banjarnegara Regency. Respondent that was taken are 30 farmers use seeds ex vitro with census method, while the farmers use seeds non ex vitro with proportional random sampling method of 30 farmers. The analysis technique used is descriptive analysis and t test. The results showed a potato farm on 1 hectare of land area by cost, revenue, and profit in a row are farmers who use seeds ex vitro require the production cost of Rp. 25.654.833 earn Rp. 84.103.347 and net profit Rp. 78.628.856. While farmers using non ex vitro seed production cost of Rp. 31.064.868 earn Rp. 74.713.667 and net profit Rp. 68.112.427. These results, can be reinforced with different test average which indicates that farmers use fewer seeds ex vitro off production costs and revenue and higher profits than farmers using non ex vitro seed. Based on the results of the feasibility analysis of the views from the R/C, capital productivity, labor productivity and capital productivity shows that the potato farming with ex vitro seeds has a higher feasibility value than non ex vitro seeds.en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectseeds, potatoes, ex vitro, the production cost, revenue, profitability, feasibility, farmingen_US
dc.titleKELAYAKAN USAHATANI KENTANG DENGAN BENIH EX VITRO DAN NON EX VITRO DI KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARAen_US
dc.typeThesis SKR 106en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record