Show simple item record

dc.contributor.advisorRAHAJENG, BANGUNAWATI
dc.contributor.authorISMA NADYA, NURUL
dc.date.accessioned2019-07-12T01:50:21Z
dc.date.available2019-07-12T01:50:21Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27901
dc.descriptionSwamedikasi adalah pengobatan yang dilakukan sendiri untuk mengatasi keluhan dan gejala penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi bantuan medis. Orang tua seringkali langsung memberikan obat penurun panas saat anak mereka mengalami demam dengan dengan tingkat pengetahuan yang terbatas. Pemilihan Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi sebagai tempat penelitian yaitu lokasinya yang berada dipinggir desa yang terdapat warung-warung kecil, minimarket, apotek, tetapi masih jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga mendorong masyarakat melakukan swamedikasi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran swamedikasi dan tingkat pengetahuan ibu-ibu dalam penanganan swamedikasi demam pada anak yang dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang didapat dari kuesioner dan wawancara kepada 127 responden dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan tingkat pengetahuan responden dalam penanganan swamedikasi demam pada anak yang dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi dan untuk mengetahui gambaran swamedikasi di Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran swamedikasi di Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo Jambi mengenai swamedikasi dalam penanganan demam pada anak, responden banyak memilih obat demam dengan kandungan asetosal sebesar (27%), responden lebih banyak memilih cara mendapatkan obat dengan membeli obat di apotek sebesar (69%), biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat sebesar Rp. 3.500,00 – Rp. 8000,00 sebesar (39%), responden lebih memilih obat dengan cara dipilihkan petugas sebesar (51%), alasan yang berpengaruh dalam pemilihan obat adalah faktor pendukung seperti fasilitas, sarana, dan prasarana sebesar (57%). Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap swamedikasi demam pada anak termasuk kategori baik yaitu sebesar (80%). Berdasarkan faktor sosiodemografi pada pendidikan terakhir (p-value 0,018) dan pendapatan (p-value 0,031) keduanya menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antar kelompok, sedangkan untuk jarak tempat tinggal dengan warung atau apotek (p-value 0,546) tidak menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antar kelompok terhadap swamedikasi demam.en_US
dc.description.abstractSwamedikasi adalah pengobatan yang dilakukan sendiri untuk mengatasi keluhan dan gejala penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi bantuan medis. Orang tua seringkali langsung memberikan obat penurun panas saat anak mereka mengalami demam dengan dengan tingkat pengetahuan yang terbatas. Pemilihan Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi sebagai tempat penelitian yaitu lokasinya yang berada dipinggir desa yang terdapat warung-warung kecil, minimarket, apotek, tetapi masih jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga mendorong masyarakat melakukan swamedikasi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran swamedikasi dan tingkat pengetahuan ibu-ibu dalam penanganan swamedikasi demam pada anak yang dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang didapat dari kuesioner dan wawancara kepada 127 responden dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan tingkat pengetahuan responden dalam penanganan swamedikasi demam pada anak yang dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi dan untuk mengetahui gambaran swamedikasi di Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran swamedikasi di Dusun Mekarsari RW 01, Desa Tegal Arum, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo Jambi mengenai swamedikasi dalam penanganan demam pada anak, responden banyak memilih obat demam dengan kandungan asetosal sebesar (27%), responden lebih banyak memilih cara mendapatkan obat dengan membeli obat di apotek sebesar (69%), biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat sebesar Rp. 3.500,00 – Rp. 8000,00 sebesar (39%), responden lebih memilih obat dengan cara dipilihkan petugas sebesar (51%), alasan yang berpengaruh dalam pemilihan obat adalah faktor pendukung seperti fasilitas, sarana, dan prasarana sebesar (57%). Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap swamedikasi demam pada anak termasuk kategori baik yaitu sebesar (80%). Berdasarkan faktor sosiodemografi pada pendidikan terakhir (p-value 0,018) dan pendapatan (p-value 0,031) keduanya menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antar kelompok, sedangkan untuk jarak tempat tinggal dengan warung atau apotek (p-value 0,546) tidak menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antar kelompok terhadap swamedikasi demam.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSwamedikasi demam anak, tingkat pengetahuanen_US
dc.titleGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP SWAMEDIKASI DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK DI DUSUN MEKARSARI RW 01 DESA TEGAL ARUM KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO JAMBIen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 042en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record