dc.contributor.advisor | KURNIAWATI, HIDAYATUL | |
dc.contributor.author | MARIANTI, MARIANTI | |
dc.date.accessioned | 2019-07-12T07:35:10Z | |
dc.date.available | 2019-07-12T07:35:10Z | |
dc.date.issued | 2019-01-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27941 | |
dc.description | Pendahuluan: Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang
disebabkan bakteri Salmonella typhi. Penyakit tersebut merupakan masalah
kesehatan yang banyak terjadi di negara berkembang. Penggunaan antibiotik
merupakan kebiasaan rutin untuk pengobatan penyakit infeksi karena bakteri.
Pemilihan serta penggunaan terapi antibiotik yang tepat dan rasional dapat
menentukan suatu keberhasilan dalam pengobatan untuk menghindari terjadinya
resistensi bakteri dan meminimalisir efek samping obat.
Tujuan: Mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien dewasa
dengan diagnosa demam tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gamping.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan desain
penelitian observasional deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif.
Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan diagnosa demam tifoid dan
tercatat di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping
periode Januari 2016 – Desember 2017 yang termasuk dalam kriteria inklusi.
Hasil: Data yang diambil berasal dari 75 rekam medis yang masuk dalam kriteria
inklusi. Antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan yaitu levofloksasin
sebanyak 27 kasus (36%) dan antibiotik yang paling sering dilakukan penggantian
adalah seftriakson sebanyak 18 kasus (24%). Penggunaan antibiotik tepat indikasi
sebanyak 75 pasien (100%), tepat jenis sebanyak 75 pasien (100%), tepat lama
pemberian sebanyak 64 pasien (85,33%), tepat dosis sebanyak 73 pasien (97,33%),
tepat interval sebanyak 73 pasien (97,33%) dan tepat rute pemberian sebanyak 75
pasien (100%). Evaluasi peresepan antibiotik secara kualitatif dengan metode
Gyssens didapatkan 25 peresepan (33,33%) masuk dalam kategori IVA (ada
antibiotik lain yang lebih efektif), 1 peresepan (1,33%) dalam kategori IIIA
(pemberian terlalu lama), 1 peresepan (1,33%) dalam kategori IIIB (pemberian
terlalu singkat), 1 peresepan (1,33%) dalam kategori IIA (dosis tidak tepat), dan 47
peresepan (62,67%) masuk ke dalam kategori 0 (ketepatan peresepan). | en_US |
dc.description.abstract | Introduction: Typhoid fever is an acute systemic infectious disease caused by
Salmonella typhi bacteria. The disease is a health problem that occurs in many
developing countries. Antibiotic is a routine habit for treating infectious diseases
due to bacteria. The selection and use of appropriate and rational antibiotic
therapy can determine a success in treatment to avoid bacterial resistance and
minimize drug side effects.
Objective: To determine the rationality of antibiotic use in adult patients with the
diagnosis of typhoid fever in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.
Method: This study is a non-experimental study with descriptive observational
research design and retrospective data collection. The sample of this study is
inpatients diagnosed with typhoid fever and recorded in PKU Muhammadiyah
Gamping Hospital Medical Record Installation period January 2016 - December
2017 included in the inclusion criteria.
Results: The data taken came from 75 medical records. The single most widely used
antibiotic was levofloxacin in 27 cases (36%) and the most frequent antibiotic
replacement was ceftriaxone in 18 cases (24%). The appropriate use of antibiotics
in 75 patients (100%), appropriate types in 75 patients (100%), appropriate
duration of administration in 64 patients (85.33%), appropriate dose in 73 patients
(97.33%), appropriate intervals in 73 patients (97.33%) and appropriate route of
administration in 75 patients (100%). Qualitative evaluation of antibiotic
prescribing with the Gyssens method found 25 prescriptions (33.33%) in the IVA
category (there are other more effective antibiotics), 1 prescription (1.33%) in the
IIIA category (too long administration), 1 prescription (1.33%) in IIIB category
(giving too short), 1 prescription (1.33%) in IIA category (incorrect dose), and 47
prescriptions (62.67%) in 0 category (accuracy of prescribing). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Typhoid Fever, Adults, Antibiotics, Rational, Gyssens | en_US |
dc.title | EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI 2016 – DESEMBER 2017 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
072 | en_US |