Show simple item record

dc.contributor.advisorOCTAVIA, MEGA
dc.contributor.authorFAUZIYAH, SILMI
dc.date.accessioned2019-07-13T03:44:33Z
dc.date.available2019-07-13T03:44:33Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27972
dc.descriptionLatar Belakang : Post Operative Induced Nausea Vomiting (PONV) merupakan kejadian mual muntah pasca operasi. Kejadian PONV sering dijuluki “big little problem” karena berdampak pada berbagai komplikasi yang dapat dialami pasien. Mual muntah pasca operasi dapat meningkatkan angka morbiditas, termasuk dehidrasi, gangguan elektrolit, luka operasi terbuka kembali, perdarahan, rupture esophagus dan gangguan jalan nafas. Operasi dengan risiko tinggi terjadi PONV salah satunya adalah bedah caesar yang menggunakan anestesi spinal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian PONV yakni dengan memberikan profilaksis mual muntah sebelum dilakukan pembedahan. Ondansetron merupakan profilaksis mual muntah yang menjadi pilihan utama dalam mencegah kejadian PONV. Perbedaan karakteristik yang beragam pada pasien bedah caesar berkaitan dengan efektivitas ondansetron sebagai profilaksis mual muntah. Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas ondansetron sebagai profilaksis PONV pada pasien bedah caesar dengan risiko dan pasien bedah caesar tanpa risiko. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel terdiri dari 62 pasien bedah caesar di RSUD Kota Yogyakarta pada periode Januari 2017-April 2018. Kategorisasi sampel terbagi menjadi 2 kelompok, yakni 31 pasien dengan risiko dan 31 pasien tanpa risiko. Efektivitas ondansetron sebagai profilaksis PONV dilihat dari kejadian mual muntah yang tercatat dalam rekam medik pasien. Dilakukan uji chi square untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas pada pasien berisiko dan pasien tanpa risiko. Hasil : Pasien dengan faktor risiko mengalami mual muntah sebanyak 9 orang (29,0%) dan tidak mengalami mual muntah sebanyak 22 orang (71,0%). Pasien tanpa faktor risiko mengalami mual muntah sebanyak 14 orang (45,2%) dan tidak mengalami mual muntah sebanyak 17 orang (54,8%). Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai signifikasi p = 0,189 (p > 0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan efektivitas penggunaan ondansetron sebagai profilaksis kejadian mual muntah pasca bedah caesar (PONV) pada pasien berisiko maupun tanpa risiko.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Post Operative Induced Nausea Vomiting (PONV) merupakan kejadian mual muntah pasca operasi. Kejadian PONV sering dijuluki “big little problem” karena berdampak pada berbagai komplikasi yang dapat dialami pasien. Mual muntah pasca operasi dapat meningkatkan angka morbiditas, termasuk dehidrasi, gangguan elektrolit, luka operasi terbuka kembali, perdarahan, rupture esophagus dan gangguan jalan nafas. Operasi dengan risiko tinggi terjadi PONV salah satunya adalah bedah caesar yang menggunakan anestesi spinal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian PONV yakni dengan memberikan profilaksis mual muntah sebelum dilakukan pembedahan. Ondansetron merupakan profilaksis mual muntah yang menjadi pilihan utama dalam mencegah kejadian PONV. Perbedaan karakteristik yang beragam pada pasien bedah caesar berkaitan dengan efektivitas ondansetron sebagai profilaksis mual muntah. Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas ondansetron sebagai profilaksis PONV pada pasien bedah caesar dengan risiko dan pasien bedah caesar tanpa risiko. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel terdiri dari 62 pasien bedah caesar di RSUD Kota Yogyakarta pada periode Januari 2017-April 2018. Kategorisasi sampel terbagi menjadi 2 kelompok, yakni 31 pasien dengan risiko dan 31 pasien tanpa risiko. Efektivitas ondansetron sebagai profilaksis PONV dilihat dari kejadian mual muntah yang tercatat dalam rekam medik pasien. Dilakukan uji chi square untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas pada pasien berisiko dan pasien tanpa risiko. Hasil : Pasien dengan faktor risiko mengalami mual muntah sebanyak 9 orang (29,0%) dan tidak mengalami mual muntah sebanyak 22 orang (71,0%). Pasien tanpa faktor risiko mengalami mual muntah sebanyak 14 orang (45,2%) dan tidak mengalami mual muntah sebanyak 17 orang (54,8%). Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai signifikasi p = 0,189 (p > 0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan efektivitas penggunaan ondansetron sebagai profilaksis kejadian mual muntah pasca bedah caesar (PONV) pada pasien berisiko maupun tanpa risiko.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKejadian PONV, Ondansetron sebagai profilaksis PONV, pasien bedah caesar.en_US
dc.titleKAJIAN EFEKTIVITAS ONDANSETRON SEBAGAI PROFILAKSIS POST OPERATIVE INDUCED NAUSEA VOMITING (PONV) PADA PASIEN PASCA BEDAH CAESARen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 151en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record