dc.contributor.advisor | WIRASENJAYA, ADDE MARUP | |
dc.contributor.author | AYURIE, OKKY SONIA | |
dc.date.accessioned | 2019-07-16T02:00:49Z | |
dc.date.available | 2019-07-16T02:00:49Z | |
dc.date.issued | 2019-03-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28065 | |
dc.description | Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penanganan
pelanggaran hak asasi perempuan di Pakistan yang biasa disebut sebagai kasus
honour killing pasca meratifikasi Konvensi CEDAW. Penelitian ini dianalisis
menggunakan teori weak states dan konsep patriarki. Penelitian ini berargumen
bahwa bahwa fenomena honour killing di Pakistan merupakan suatu kasus
pelanggaran hak asasi manusia khususnya terhadap kaum perempuan yang terjadi
karena adanya kelemahan menyangkut kapasitas institusional dari Pemerintah
Pakistan untuk membuat dan menjalankan suatu kebijakan disuatu negara baik itu
dalam menjamin hak warga negaranya. Hal tersebut memiliki hubungan yang erat
dengan adanya budaya patriarki dimana perempuan dianggap sebagai kelas kedua
setelah laki-laki dan inferior baik itu di keluarga, masyarakat, maupun sebagai
warga negara. Sedangkan peran laki-laki dipandang lebih berkuasa dibanding
dengan perempuan. | en_US |
dc.description.abstract | The primary aim of this research is to analyze the handling of women’s human
rights violations in Pakistan that commonly knowned as honour killing after
ratifying CEDAW Convention. This research is analyzed by using weak states
theory and partriachal concepts. This research argues that the phenomenon of
honour killing in Pakistan is a case of human rights violations, especially against
women, that occured because there are the weaknesses of the institutional
capacity of the Government Pakistan to make and implement a policy in their
country whether it guarantees the rights of its citizens. This has a close
relationship with the existence of a partriachal culture where women are
considered as the second class after men and inferior position in family
structures. While the role of men is seen as more powerful than women. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Pakistan, CEDAW, Honour Killing, Weak States, Patriachy. | en_US |
dc.title | PENANGANAN PELANGGARAN HAK ASASI PEREMPUAN DI PAKISTAN PASCA RATIFIKASI CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS OF DISCRIMINATION AGAINTS WOMEN (CEDAW) PADA TAHUN 2009-2017 (STUDI KASUS : HONOUR KILLING) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
182 | en_US |