| dc.contributor.advisor | SURWANDONO, SURWANDONO | |
| dc.contributor.author | RAMDHANI, NADIAH ISRA | |
| dc.date.accessioned | 2019-07-16T07:21:29Z | |
| dc.date.available | 2019-07-16T07:21:29Z | |
| dc.date.issued | 2019-03-01 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28081 | |
| dc.description | Semenjak terjadinya kasus terrorisme di Amerika Serikat pada awal tahun 2001, menjadikan pergerakan radikal mulai berkembang pesat, dan terutama pada negara Asia Tenggara, Brunei Darussalam selaku negara yang dikelilingi oleh negara – negara yang memiliki konflik terhadap terroris, menjadikan Brunei semakin waspada, hal ini dikarenakan tujuan dari kelompok pergerakan terroris tersebut ingin mendirikan negara muslim baru di Asia Tenggara,dan Brunei merupakan salah satu tujuan mareka, karena hal tersebut pihak pemerintah Brunei Darussalam membuta kebijakan dalam mengatasi permasalahan terrorisme di negaranya, dan oleh sebab itu dilakukannya analisis isi sehingga bisa mendapatkan gambaran dari kebijakan tersebut dan akan membuktikan apakah pendekatan realisme yang digunakan dalam undang-undang tersebut, metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitif terhadap dua undang- undang Brunei Darussalam mengenai terrorisme tersebut, dan kemudian akan dibuktikan apakah realisme itu sebagai landasan pikir dari undang-undang tersebut, dan hasil dari penelitianini adalah undang –undang penangananan terrorisme di Brunei Darussalam menggunakan pendekatan Realisme. | en_US |
| dc.description.abstract | Since the onset of terrorism in the United States in early 2001, radical movements have begun to develop rapidly, and especially in Southeast Asian countries, Brunei Darussalam as a country surrounded by countries that have conflicts with terrorists, making Brunei more vigilant, this is because the aim of the terrorist movement group is to establish a new Muslim state in Southeast Asia, and Brunei is one of their goals, because of that the Brunei Darussalam government has blinded policy in overcoming the problem of terrorism in its country, and therefore conducts content analysis so that it can get a picture from the policy and will prove whether the realism approach used in the law, the method used is quantitative content analysis of Brunei Darussalam's two laws regarding terrorism, and then it will be proven whether that realism is the rationale for the law, and the results of this research are the laws for handling terrorism in Brunei Darussalam using the Realism approach. | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | Terrorism, Brunei Darussalam, Content Analysis, Realism | en_US |
| dc.title | PENDEKATAN REALISME TERHADAP UNDANG –UNDANG PENANGANAN TERORISME DI BRUNEI DARUSSALAM PADA KEKUASAAN SULTAN HASSANAL BOLKIAH | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FISIP
158 | en_US |
