dc.contributor.advisor | HERNINGTYAS, RATIH | |
dc.contributor.author | TSAQIF, RATTANDI IBNU | |
dc.date.accessioned | 2019-07-17T06:13:24Z | |
dc.date.available | 2019-07-17T06:13:24Z | |
dc.date.issued | 2019-03-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28112 | |
dc.description | Jepang adalah salah satu negara yang mengalami
kekalahan dalam Perang Dunia II. Semenjak kekalahan ini,
Jepang memulai fokus untuk melakukan kebangkitan ekonomi
dan penghapusan militer. Kemudian doktrin Fukuda muncul
dengan tujuan memperluas pandangan kebijakan Jepang akan
pentingnya penggunaan budaya populer sebagai alat dalam
berdiplomasi dengan negara lain terutama kawasan Asia
Tenggara sebagai kawasan bekas jajahannya. Penelitian ini
akan meneliti strategi Jepang dalam mengembangkan industri
budaya populer melalui AKB48 Group di Asia Tenggara.
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif dengan sumber utama berupa
pustaka literatur, buku, jurnal, laporan resmi pemerintah
dan organisasi, serta artikel-artikel dari internet. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga tahap Cool
Japan Strategy sebagai strategi Jepang dalam mendapatkan
keuntungan ekonomi dari budaya populer serta pembentukan
sister groups AKB48 di Asia Tenggara dapat menjaga
sustainability dari strategi ini. | en_US |
dc.description.abstract | Japan is one of the countries that suffered defeat in
World War II. Since this defeat, Japan has begun to focus on
carrying out economic recovery and eliminating military
functions. Then the Fukuda doctrine emerged with the aim of
discussing the Japanese view that it would emphasize the use
of popular culture as a diplomatic tool with other countries
regarding the Southeast Asian region as a former colony. This
study will discuss Japan's strategy in developing its popular
culture through AKB48 Group in Southeast Asia. The research
method to be carried out in this study is a qualitative method
with the main sources in the form of literature references,
books, journals, official government and organizational
reports, and articles from the internet. The results of this study
indicate that there are three stages of Cool Japan Strategy as
a Japanese strategy in gaining economic benefits from
popular culture and the formation of AKB48 sister groups in
Southeast Asia to maintain the sustainability of this strategy. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Japanese Strategy, Popular Culture, Southeast Asia, Cool Japan | en_US |
dc.title | STRATEGI JEPANG DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI BUDAYA POPULER MELALUI AKB48 GROUP DI ASIA TENGGARA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
022 | en_US |