dc.contributor.advisor | RAHAYU, LESTARI | |
dc.contributor.advisor | RUSIMAH, SITI YUSI | |
dc.contributor.author | PRANATA, AGUS RICKY | |
dc.date.accessioned | 2019-08-28T01:24:15Z | |
dc.date.available | 2019-08-28T01:24:15Z | |
dc.date.issued | 2019-07-29 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28430 | |
dc.description | Usahatani budidaya tanaman karet banyak dilakukan di beberapa desa kecamatan Batang Asam salah satunya yaitu desa Lubuk Bernai. Namun, produktivitas usahatani budidaya tanaman karet tidak sebanding dengan luas lahan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan, evaluasi dan penerapan petani dalam budidaya tanaman karet. Penentuan lokasi menggunakan teknik purposive sampling atau secara sengaja, dikarenakan desa Lubuk Bernai memiliki perkebunan karet paling luas dibandingkan desa-desa lainnya. Penentuan responden menggunakan teknik sensus, yaitu meneliti semua petani karet yang tergabung dalam kelompok tani Sido Rukun sebanyak 40 responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan petani memiliki rata-rata dalam kategori tahu 82% dan tidak tahu sebesar 18%. Hal ini dikarenakan petani karet pada saat pembibitan dan perawatan tanaman karet membutuhkan biaya yang memberatkan petani sehingga dalam budidaya tanaman karet tidak maksimal. Tingkat evaluasi petani karet memiliki rata-rata kategori setuju sebesar 82,37% petani dan tidak setuju sebesar 5,63% petani. Hal ini dikarenakan petani karet memiliki keinginan lebih besar untuk memperbaiki usahatani karet, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan melakukan budidaya tanaman karet sesuai anjuran. Tingkat perilaku petani dalam budidaya tanaman karet di Desa Lubuk Bernai dikategorikan dalam perilaku cukup. | en_US |
dc.description.abstract | Rubber farming is mostly done in several villages in Batang Asam sub-district, one of them is Lubuk Bernai village. However, farming productivity of rubber plantations is not proportional to the land area owned. The purpose of this research is to describe the knowledge, evaluation and application of farmers in the cultivation of rubber plants. Location determination using purposive sampling technique, because Lubuk Bernai village has the most extensive rubber plantation area compared to other villages. Determination of respondents using census techniques is all rubber farmers who are members of the Sido Rukun farmer group as many as 40 respondents. The result of this research showed the level of knowledge of farmers had an average in the know category 82% dan did not know 18%. This is because rubber farmers at the time of nursery and maintenance of rubber plants need costs that are burdensome to farmers so that rubber cultivation is not optimal. The level of evaluation of rubber farmers has an average category of agreement of 82,37% farmers and disagrees at 5,63% farmers. This is because rubber farmers have a greater desire to improve rubber farming, so that they get maximum results and do rubber cultivation as recommended. The level of behavior of farmers in rubber cultivation in Lubuk Bernai Village is categorized as fairly enough. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Rubber Plant Cultivation, Behavior | en_US |
dc.title | PERILAKU PETANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARET DI DESA LUBUK BERNAI KECAMATAN BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FP
146 | en_US |