dc.contributor.advisor | TASMINATUN, SRI | |
dc.contributor.author | NURJIHANI, SAIDATUN | |
dc.date.accessioned | 2019-08-31T02:17:17Z | |
dc.date.available | 2019-08-31T02:17:17Z | |
dc.date.issued | 2019-06-10 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28479 | |
dc.description | Kortikosteroid sering disebut life saving drug karena dalam penggunaan
ya sebagai antiinflamasi, kortikosteroid berfungsi sebagai terapi paliatif, yaitu
menghambat gejala saja sedangkan penyebab penyakit masih tetap ada. Hal ini
akhirnya menyebabkan kortikosteroid banyak digunakan tidak sesuai indikasi
dosis dan lama pemberian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
penggunaan kortikosteroid untuk pasien rawat jalan di Puskesmas Sewon I
Kabupaten Bantul periode Juli – September 2015.
Penelitian ini berupa penelitian non eksperimental secara deskriptif dengan
menggunakan desain cross-sectional. Data pasien yang diresepkan kortikosteroid
di Puskesmas Sewon I Bantul dilakukan dengan metode retrospektif pada bulan
Juli sampai September 2015. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 346 pasien
yang ditemukan dan menggunakan referensi dan jurnal yang terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang didiagosis Otalgia
29,48%, Parotitis 34,98%,Otitis eksterna 17,35%, Alergi 7,51%, Batuk 5,49%,
dan ISPA 0,57% diresepkan kortikosteroid. Hasil analisa menunjukkan bahwa
dari 346 pasien dengan diagnosis yang berbeda diresepkan kortikosteroid paling
banyak adalah Deksametason tablet 97%, Betametason salep 2% dan
Methylprednisolon tablet 1%. | en_US |
dc.description.abstract | Corticosteroids are often called life saving drug because in the use as antiinflammatory,
corticosteroids serve as palliative therapy, which inhibits
symptoms, while the cause of the disease persists. This eventually leads to widely
used cortikosteroids not as per indication, dosage and duration of administration.
This research aims to find out the overview of the use of corticosteroids for out
patients in Sewon I Puskesmas Kabupaten Bantul period July – September 2015.
This research is a descriptive non-experimental study using cross-sectional
design. The Data of patients prescribed corticosteroids in Sewon I Bantul
Puskesmas is done by retrospective method in July until September 2015. The
samples in this study consisted of 346 patients who were found and used related
references and journals.
The results showed that patients who were boiling Otalgia 29.48%, Parotitis
34,98%, Otitis externna 17.35%, allergic 7.51%, cough 5.49%, and ISPA 0.57%
prescribed corticosteroids. Results of the analysis showed that of 346 patients
with a different diagnosis prescribed the most corticosteroids were
dexamethasone tablets 97%, Betametason 2% ointment and Methylprednisolone
tablets 1%. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Corticosteroids, Treatment, Rationality | en_US |
dc.title | GAMBARAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID UNTUK PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL PADA BULAN JULI – SEPTEMBER 2015 | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 514 | en_US |