dc.contributor.advisor | FARANI, WUSTHA | |
dc.contributor.author | ABDILLAH, MOH. IRVAN | |
dc.date.accessioned | 2019-09-02T02:08:51Z | |
dc.date.available | 2019-09-02T02:08:51Z | |
dc.date.issued | 2019-07-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28525 | |
dc.description | Latar belakang: Maloklusi adalah ketidaksesuaian dari hubungan rahang atau
gigi yang tidak normal. Maloklusi dapat menyebabkan terjadinya resiko karies
dan penyakit periodontal. Derajat keparahan malokulusi berbeda-beda dari rendah
ke tinggi yang menggambarkan variasi biologi individu. Riset Kesehatan Dasar
Nasional tahun 2013 melaporkan sebanyak 25,9% penduduk Indonesia
mempunyai masalah gigi dan mulut. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih
sangat tinggi sekitar 80% dari jumlah penduduk dan merupakan salah satu
masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. Untuk mengetahui
prevalensi maloklusi gigi pada anak usia 9-11 tahun di SD IT Insan Utama
Yogyakarta.
Metode penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan studi penelitian
cross-sectional. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dari
prevalensi maloklusi gigi pada anak usia 9-11 tahun. Populasi penelitian
berjumlah 216 anak, berdasarkan kriteria inklusi didapatkan 149 anak yang
menjadi responden penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat
kondisi gigi yang mengalami maloklusi.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 149 anak usia 9-11
tahun di SD IT Insan Utama, maloklusi kelas 1 sebanyak 82 anak dengan
prevalensi 57,3%, total maloklusi kelas II sebanyak 62 anak dengan prevalensi
sebesar 41,6%, total maloklusi kelas III sebanyak 5 anak dengan prevalensi
sebesar 3,3%,. Maloklusi pada anak laki-laki sebanyak 49 orang (59.8%%)
sedangkan pada anak perempuan sebanyak 33 orang (40.2%). Prevalensi tertinggi
Maloklusi kelas I yaitu sebanyak 82 anak (55.1%).
Kesimpulan: penelitian tentang prevalensi maloklusi pada anak usia 9-11 tahun
di SD IT Insan Utama Yoyakarta adalah sebesar 61.7% untuk maloklusi pada
anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan sebesar 38.3%. Prevalensi paling
besar terdapat pada maloklusi kelas I. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Malocclusion is the incorrect and abnormal relation between jaws
and tooth. Malocclusion may cause tooth decay and periodontal diseases. The
severity stages of malocclusion vary from low to high which display individual
biological variation. The National Basic Health Research in 2013 reported 25,9%
of Indonesian population suffered from tooth and mouth problems. The
prevalence of malocclusion in Indonesia is very high, which is 80% of the total
population, and it may be categorized into a very high rate oral problem. The
research was conducted to discover the prevalence of tooth malocclusion on 9-11
years-old children in Islamic Primary School of Insan Utama Yogyakarta.
Research Method: This research’s design is descriptive which used crosssectional
research study technique. This research was performed by describing
the data of tooth malocclusion’s prevalence on 9-11 years old children. There
were 216 children identified as the research population and 149 children were
selected as the research’s respondents based on the inclusion criteria. The
research was conducted by observing teeth that suffered from malocclusion.
Research Result: The research result showed that out of 149 9-11 years old
children in the Islamic Primary School of Insan Utama, 82 children were
categorized into class I malocclusion with 57,3% prevalence rate, 62 children
were categorized into class II malocclusion with 41,6% prevalence rate, and 5
children were categorized into class III malocclusion with 3,3% prevalence rate.
The malocclusion occurred to 49 boys (59,8%) and 33 girls (40,2%). The highest
malocclusion prevalence rate was the class 1 malocclusion with 82 children
(55,1%).
Conclusion: The research of malocclusion on 9-11 years old children in Islamic
Primary School of Insan Utama found that 61,7% prevalence rate occurred to
boys, while the rest of 38,3% occurred to girls. The highest prevalence rate was
found in class 1 malocclusion. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | 9-11 years old children, malocclusion | en_US |
dc.title | PREVALENSI MALOKLUSI GIGI PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN DI SD IT INSAN UTAMA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
279 | en_US |