dc.contributor.advisor | ARIFFUDIN, MUHAMMAD | |
dc.contributor.author | ZAHRA, ZAINAB AZ | |
dc.date.accessioned | 2019-09-02T02:32:54Z | |
dc.date.available | 2019-09-02T02:32:54Z | |
dc.date.issued | 2018-12-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28535 | |
dc.description | Latar Belakang : Fraktur colles atau fraktur pada radius distal adalah salah satu dari berbagai macam fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Fraktur radius distal merupakan 15% dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa. Dari beberapa komplikasi yang terjadi pada fraktur colles, komplikasi yang paling sering terjadi adalah Kekakuan Sendi. Kecemasan adalah salah satu dari berbagai faktor yang sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko kecacatan dan intensitas nyeri pada pasien dengan kelainan muskuloskeletal. Sehingga perlu diteliti apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat kekakuan sendi pada pasien fraktur colles.
Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di bagian fisioterapi RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman pada bulan Maret-Oktober 2018 menggunakan cara wawancara kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil : Dari total responden 13 orang, 9 orang (69,2%) tidak mengalami kecemasan, 1 orang (7,7%) mengalami kecemasan ringan, 1 orang (7,7%) sedang dan 2 orang lainnya berat (15,4%). Sedangkan derajat kekakuan sendi, 3 orang (23,1%) kekakuan ringan, 3 orang (23,1%) kekakuan sedang, 6 orang (46,2%) kekakuan parah dan 1 (7,7%) orang kekakuan sangat parah. Nilai uji statistik hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat kekakuan sendi pada pasien fraktur colles didapatkan hasil tidak bermakna (p=0,808).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat kekakuan sendi pada pasien fraktur colles yang menjalani fisioterapi di RS PKU Muhammadiyah Gamping | en_US |
dc.description.abstract | Background : Colles fractures or distal radius fractures are one of the various types of fractures that commonly occur in the wrist. Colles fracture is 15% of all fracture events in adults. Among the several complications that occur in colles fractures, the most common complication is Joint Stiffness. Anxiety is one of the various factors that are strongly associated with an increased risk of disability and pain intensity in patients with musculoskeletal disorders. So it needs to be examined whether there is a relationship between the level of anxiety and the degree of joint stiffness in colles fracture patients.
Methods : The design of this study was an observational analytic study with a cross sectional approach. Data collection was carried out in the physiotherapy department of PKU Muhammadiyah Gamping Hospital in March-October 2018 using the questionnaire interview method. Data were analyzed using the Spearman correlation test
Result : Among the total respondents 13 people, 9 people (69.2%) did not experience anxiety, 1 person (7.7%) had mild anxiety, 1 person (7.7%) was moderate and 2 others were severe (15.4%) . While the degree of joint stiffness, 3 people (23.1%) mild stiffness, 3 people (23.1%) moderate stiffness, 6 people (46.2%) severe stiffness and 1 (7.7%) very severe stiffness. The statistical test value of the relationship between the level of anxiety and the degree of joint stiffness in colles fracture patients was found to be insignificant (p = 0.808).
Conclusion : There is no correlation between the level of anxiety and the degree of joint stiffness in colles fracture patients undergoing physiotherapy at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Colles fracture, anxiety, joint stiffness | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN DERAJAT KEKAKUAN SENDI PADA PASIEN FRAKTUR COLLES YANG MENJALANI FISIOTERAPI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |