dc.contributor.advisor | KESETYANINGSIH, TRI WULANDARI | |
dc.contributor.author | MUHAMMAD, FARIZKI | |
dc.date.accessioned | 2019-09-02T03:07:56Z | |
dc.date.available | 2019-09-02T03:07:56Z | |
dc.date.issued | 2019-04-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28542 | |
dc.description | Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk parasit Aedes aegypti. Kabupaten Sleman dari tahun 2003 sampai tahun 2015 menunjukan angka kejadian DBD yang tetap relative tinggi. Kejadian DBD sangat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah Mobilitas Penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mobilitas keluarga terhadap kejadian DBD di daerah Sleman Yogyakarta.
Desain penelitian ini adalah case control study yang dilakukan terhadap 125 keluarga responden yang memenuhi kriteria Inklusi. Sampel tersebut terdiri dari 59 kasus dan 66 kontrol di wilayah endemik sedang ( Kecamatan Sleman). Responden diberikan kuisioner yang berisi data diri beserta data alamat pekerjaan dan jarak tempuh.
Hasil rata-rata skor mobilitas pada kelompok kasus dan kontrol didominasi oleh keluarga dengan mobilitas sedang yaitu 45,76% dan 48,48% . Analisis Chi Square test menunjukkan nilai signifikasi untuk mobilitas tinggi-rendah (p=0,685) dan mobilitas sedang rendah (p= 0,438). Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara mobilitas keluarga terhadap kejadian DBD di daerah endemik sedang kabupaten Sleman Yogyakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Dengue Haemoragic Fever (DHF) is one of disease caused by dengue viruz transmitted throw Aedes Aegepty Mosquito. District of Sleman from 2003 until 2015 show the number of DHF incident which relatevely high. DHF incident influenced by many factor one of them is population mobility. The aim of study is to understand relationship between family mobilityand DHF incident in the Sleman districth
The research design of the study is case control study. It is conducted on 125 family people that enter to inclusion characteristic. The sampel including 59 case and 66 control in middle endemic area (Sleman Sub districh). Responden was given questioner witch contain self data, adress and ditance of accupational place.
The result from average score of mobility from case and control are dominated by family with middle mobility 45,76% and 48,48%. The analysis by using Chi-Square test shows the score of signnification for high-low mobility (p=0,685) and middle-low mobility (p= 0,438). In the otherword there is no relationship between family mobilityand DHF incident in the Sleman districth | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Mobility, Family Mobility, DHF Insident, endemic area, Sleman district of Yogyakarta | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA MOBILITAS KELUARGA DENGAN KEJADIAN DBD DI DAERAH ENDEMIK SEDANG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |