dc.contributor.advisor | NURSETIAWAN, NURSETIAWAN | |
dc.contributor.author | HAKIM, AHMAD FAUZAN | |
dc.date.accessioned | 2019-09-04T03:40:10Z | |
dc.date.available | 2019-09-04T03:40:10Z | |
dc.date.issued | 2019-07-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28634 | |
dc.description | Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang
mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Dengan meningkatnya
jumlah permukiman dan berkurangnya lahan terbuka akan berpengaruh terhadap
kondisi hidrologi pada salah satu sungai yang melalui Kota Yogyakarta yaitu
Sungai Winongo. Hal ini menyebabkan rentannya terjadi banjir di Wilayah
Yogyakarta dengan berubahnya daerah resapan menjadi daerah non resapan (run
off). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak perubahan
penggunaan lahan (land use) terhadap kerentanan banjir di Daerah Yogyakarta.
Metode yang digunakan dalam mengkaji dampak perubahan penggunaan lahan
terhadap banjir yaitu dengan program Soil & Water Assessment Tools (SWAT)
yaitu ArcSWAT serta dengan bantuan Geographic Information System (GIS)
dalam mengolah data spasial. Data penggunaan lahan yang digunakan yaitu Peta
penggunaan lahan tahun 2016 dan skenario penggunaan lahan tahun 2016 dengan
mengganti lahan sawah pada daerah hulu dan hilir menjadi lahan permukiman.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan berubahnya daerah resapan
menjadi non resapan sebesar 20,6 % menyebabkan meningkatnya debit banjir
sebesar 115,5 m3/s atau 1,47 %. | en_US |
dc.description.abstract | The Special Region of Yogyakarta is one of the regions experiencing
population growth every year. With the increase in the number of settlements and
the reduction of open land, it will affect the hydrological conditions of one of the
rivers that passes through the city of Yogyakarta, namely the Winongo River. This
causes the vulnerability of flooding in the Yogyakarta Region by changing the
recharge area into a non-recharge area (run off). The purpose of this study is to
examine the impact of land use changes on flood vulnerability in the Yogyakarta
area. The method used in assessing the impact of changes in land use on flooding
using the Soil & Water Assessment Tools (SWAT), ArcSWAT and with the help of
Geographic Information System (GIS) in processing spatial data. Land use data
used are 2016 land use maps and 2016 land use scenarios by replacing rice fields
in the upstream and downstream areas into residential land. The results of this
study indicate that by changing the recharge area to non-absorption by 20.6 %
causing an increase in flood discharge of 115.5 m3 / s or 1.47 %. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Floods, Land Use Changes, SWAT, Watershed, Winongo | en_US |
dc.title | DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA DAS WINONGO TERHADAP KERENTANAN BANJIR DI WILAYAH YOGYAKATA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
237 | en_US |