dc.contributor.advisor | SALEH, FADILLAWATY | |
dc.contributor.advisor | MONIKA, FANNY | |
dc.contributor.author | ROSLIATI, RESA | |
dc.date.accessioned | 2019-09-21T03:53:18Z | |
dc.date.available | 2019-09-21T03:53:18Z | |
dc.date.issued | 2019-03-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28926 | |
dc.description | Bangunan rumah sederhana merupakan bangunan non-engineered yang
memiliki fungsi penting sebagai tempat hunian. Perencanaan struktur bangunan
non-engineered ini harus memperhatikan berbagai aspek, diantaranya pembebanan
dan beban gempa. Seringkali bangunan ini dirancang dengan perhitungan seadanya
bahkan material yang digunakan tidak sesuai standar. Maka dari itu, dilakukan
pemodelan untuk mengetahui kerentanan bangunan rumah sederhana apabila
terjadi gempa bumi. Bangunan yang dimodelkan terdiri dari penampang persegi
dan penampang L, juga dinding yang dimodelkan terdiri dari dinding penuh,
dinding dengan bukaan pintu, dinding dengan bukaan pintu dan jendela. Pemodelan
dilakukan menggunakan software STERA 3D untuk memodelkan bangunan nonengineered
yang meliputi balok dan kolom dan software STERA FEM untuk
memodelkan dinding. Pemodelan digunakan untuk menganalisis kekakuan geser
bangunan, percepatan gempa, dan defleksi dinding apabila menerima beban.
Pembebanan dalam penelitian ini menggunakan beban mati dan beban gempa
dengan metode time history. Hasil dari pemodelan berupa kekakuan geser terbesar
dari bangunan rumah sederhana dengan penampang persegi yang mencapai 35
kN/cm. Berdasarkan hasil kekakuan geser dan konfigurasi bangunan dari
penampang persegi dan penampang L dapat disimpulkan bahwa penampang L lebih
rentan dalam menerima gaya gempa. Percepatan tanah maksimum yang dihasilkan
yaitu 8,7227 m/s2. Defleksi dinding terbesar terjadi pada beban 20 kN dengan nilai
defleksi 58,83 mm pada dinding dengan bukaan pintu dan jendela. Nilai defleksi
yang tinggi diakibatkan karena pengaruh lebar bukaan pada dinding dan beban yang
diberikan pada dinding. | en_US |
dc.description.abstract | sSimple house-building is a non-engineered building, it has an important
function as a residential place. The plan of the structure of non-engineered building
has a various aspects, like loading and earthquake loads. Often this building is
designed with a minimum calculation of even material with low quality. So,
modeling is carried out to determine the vulnerability of simple house-buildings in
case of an earthquake. The building consist of a square cross section and L cross
section, also the modeled wall consist of a full infills, door openings infills, door
and window openings infills. Needs modeling with STERA 3D software to model
non-engineered buildings which beams and columns include it, whereas STERA
FEM software to model the walls. Modelling is used to analyze the shear stiffness
of buildings, acceleration of its earthquake, and deflection of a wall when receive
a load. This study using dead load and earthquake load with time history method.
The largest of shear stiffness results in the modeling of a simple house building is
a square cross section that reaches 35 kN/cm. Based on the results of the shear
stiffness and building configuration of the square cross section and L cross section,
it can be concluded that the L cross section is more vulnerable to receive
earthquake forces. The peak ground acceleration produced is 8,7227 m/s2. The
largest wall deflection reaches when its load is 20 kN with a deflection value 58,83
mm on the door and window openings infills. The high deflection value is caused
by the influence of the width of the openings on the wall and the load given to the
wall. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | simple house-building, deflection, stiffness, and earthquake acceleration. | en_US |
dc.title | STUDI TINGKAT KERENTANAN NON-ENGINEERED BUILDING MENGGUNAKAN DINDING PASANGAN BATA MERAH SETENGAH BATU | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
163 | en_US |