Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorDESIANTI, RULI
dc.date.accessioned2019-09-21T07:11:19Z
dc.date.available2019-09-21T07:11:19Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28947
dc.descriptionKota Yogyakarta sebagai potret tumbuh dan berkembangnya suatu kota namun merugikan di sisi lingkungan. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi posistif, dan di sisi lain kualitas lingkungan hidupnya menurun, bahkan daerah lainnya juga ikut menaggung akibatnya. Meskipun beberapa aktor dari gerakan lingkungan telah mengupayakan perbaikan atas degradasi lingkungan tersebut, namun kualitas lingkungan hidup Kota Yogyakarta hingga kini masih mengkhawatirkan, sehingga publik pun mulai mempertanyakan eksistensi gerakan lingkungan yang dapat menciptakan kondisi lingkungan Kota Yogyakata yang seyogyanya diharapkan. Dengan demikian, eksistensi Muhammadiyah melalui MLH PDM Kota Yogyakarta menjadi menarik untuk diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji terkait ideologi yang mendasari lahir dan berkembangnya gerakan lingkungan Muhammadiyah beserta hubungannya dengan MLH PDM Kota Yogyakarta, strategi dalam pencapaian tujuan gerakan, hingga kontribusinya terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode kulitatif jenis studi kasus dengan data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sementara, konsep yang digunakan untuk menganalisis data ialah teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer, gerakan lingkungan dan Etika Ekologi Panenteisme Islam, dan civil society. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan lingkungan oleh MLH PDM Kota Yogyakarta berhubungan dengan gerakan MLH PPM atau gerakan lingkungan Muhammadiyah pada umumnya sebagai representasi civil society berbasis Islam, atau memiliki dasar teologi yang jelas dalam gerakannya. Secara khusus, gerakan lingkungan MLH PDM Kota Yogyakarta dinilai dari komitmen anggotanya dalam melaksanakan program dari MLH PPM, budaya lingkungan, dan upaya yang ditempuh dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program atau tujuan gerakan melalui; (1) transfer pengetahuan tentang isu lingkungan kepada pihak eksternal, (2) melakukan framing isu lingkungan melalui kegiatan jurnalisme, (3) inovasi pada program Shodaqoh Sampah, (4) kolaborasi dengan lembaga internal dan eksternal Muhammadiyah, (5) mengadakan forum berkala berupa rapat internal, serta (6) membuat rencana untuk menerapkan gerakan Memanen Air Hujan di lingkungan PDM Kota Yogyakarta. Sedangkan secara umum, gerakan lingkungan Muhammadiyah termasuk di dalamnya MLH PDM Kota Yogyakarta, selain berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan, juga terhadap ekonomi, sosiokultural, serta aspek politik khususnya dalam kebijakan publik.en_US
dc.description.abstractKota Yogyakarta sebagai potret tumbuh dan berkembangnya suatu kota namun merugikan di sisi lingkungan. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi posistif, dan di sisi lain kualitas lingkungan hidupnya menurun, bahkan daerah lainnya juga ikut menaggung akibatnya. Meskipun beberapa aktor dari gerakan lingkungan telah mengupayakan perbaikan atas degradasi lingkungan tersebut, namun kualitas lingkungan hidup Kota Yogyakarta hingga kini masih mengkhawatirkan, sehingga publik pun mulai mempertanyakan eksistensi gerakan lingkungan yang dapat menciptakan kondisi lingkungan Kota Yogyakata yang seyogyanya diharapkan. Dengan demikian, eksistensi Muhammadiyah melalui MLH PDM Kota Yogyakarta menjadi menarik untuk diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji terkait ideologi yang mendasari lahir dan berkembangnya gerakan lingkungan Muhammadiyah beserta hubungannya dengan MLH PDM Kota Yogyakarta, strategi dalam pencapaian tujuan gerakan, hingga kontribusinya terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode kulitatif jenis studi kasus dengan data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sementara, konsep yang digunakan untuk menganalisis data ialah teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer, gerakan lingkungan dan Etika Ekologi Panenteisme Islam, dan civil society. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan lingkungan oleh MLH PDM Kota Yogyakarta berhubungan dengan gerakan MLH PPM atau gerakan lingkungan Muhammadiyah pada umumnya sebagai representasi civil society berbasis Islam, atau memiliki dasar teologi yang jelas dalam gerakannya. Secara khusus, gerakan lingkungan MLH PDM Kota Yogyakarta dinilai dari komitmen anggotanya dalam melaksanakan program dari MLH PPM, budaya lingkungan, dan upaya yang ditempuh dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program atau tujuan gerakan melalui; (1) transfer pengetahuan tentang isu lingkungan kepada pihak eksternal, (2) melakukan framing isu lingkungan melalui kegiatan jurnalisme, (3) inovasi pada program Shodaqoh Sampah, (4) kolaborasi dengan lembaga internal dan eksternal Muhammadiyah, (5) mengadakan forum berkala berupa rapat internal, serta (6) membuat rencana untuk menerapkan gerakan Memanen Air Hujan di lingkungan PDM Kota Yogyakarta. Sedangkan secara umum, gerakan lingkungan Muhammadiyah termasuk di dalamnya MLH PDM Kota Yogyakarta, selain berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan, juga terhadap ekonomi, sosiokultural, serta aspek politik khususnya dalam kebijakan publik.en_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.titleGERAKAN CIVIL ISLAM DALAM MERESPON DEGRADASI LINGKUNGAN DI KOTA YOGYAKARTA (Studi: Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Yogyakarta)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 079en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record