Show simple item record

dc.contributor.advisorZAENURI, MUCHAMAD
dc.contributor.authorDEWI, MERLIN APRILIANA PUSPITA
dc.date.accessioned2019-09-27T07:26:29Z
dc.date.available2019-09-27T07:26:29Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29156
dc.descriptionPuncak Becici merupakan Obyek Wisata yang terdapat di Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul yang memanfaatkan kawasan hutan sebagai daya tarik wisata. Tata kelola pariwisata yang baik harus melibatkan tiga pihak yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah. Pada tahun 2016 Obyek Wisata Puncak Becici hanya dikelola oleh masyarakat sekitar dengan jumlah kunjungan 222192 wisatawan namun setelah adanya keterlibatan dari pemerintah jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan menjadi 471245. Hal tersebut menunjukan bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola Obyek Wisata sangat berpenting bagi pengembangan Obyek Wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk lebih menekankan pada penggambaran bagaimana proses masalah itu muncul berdasarkan data yang ada dilapangan. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumen dan wawancara. Penelitian ini mengacu pada teori Pitana bahwa aktor-aktor yang terlibat dan bekerjasama dalam system kepariwisataan mengacu pada tiga pilar governance yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dan teori Hadiwijoyo bahwa pariwisata berbasis masyarakat dapat berhasil apabila ada sumberdaya, organisasi-organisasi masyarakat, manajemen dan pembelajaran. Pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan ini adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dan Dinas Pariwisata DIY, peran pemerintah dalam hal ini memberikan pelatihan peningkatan SDM dan menyediakan kawasan hutan sedangkan masyarakat yaitu Koperasi Noto Wono dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici melakukan pengembangan dalam pengelolaan Obyek Wisata seperti menjaga eksistensi hutan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kolaborasi antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Dinas Pariwisata DIY, Koperasi Noto Wono dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici. Kerjasama antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici sangat baik pada pengelolaan Sumber Daya Alam dimana kelestarian di Obyek Wisata Puncak Becici sangat dijaga oleh pengelola yang didampingi RPH Mangunan. Keterlibatan Dinas Pariwisata DIY yaitu memberikan fasilitas dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Sedangkan peran dari masyarakat yaitu sebagai actor utama dalam pengelolaan tersebut dimana terdapat dua kelompok yaitu tim pengelola dan penyedia jasa. Akan tetapi di Obyek Wisata Puncak Becici belum melibatkan Pemerintah Desa dan juga pihak Swasta.en_US
dc.description.abstractPuncak Becici merupakan Obyek Wisata yang terdapat di Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul yang memanfaatkan kawasan hutan sebagai daya tarik wisata. Tata kelola pariwisata yang baik harus melibatkan tiga pihak yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah. Pada tahun 2016 Obyek Wisata Puncak Becici hanya dikelola oleh masyarakat sekitar dengan jumlah kunjungan 222192 wisatawan namun setelah adanya keterlibatan dari pemerintah jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan menjadi 471245. Hal tersebut menunjukan bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola Obyek Wisata sangat berpenting bagi pengembangan Obyek Wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk lebih menekankan pada penggambaran bagaimana proses masalah itu muncul berdasarkan data yang ada dilapangan. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumen dan wawancara. Penelitian ini mengacu pada teori Pitana bahwa aktor-aktor yang terlibat dan bekerjasama dalam system kepariwisataan mengacu pada tiga pilar governance yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dan teori Hadiwijoyo bahwa pariwisata berbasis masyarakat dapat berhasil apabila ada sumberdaya, organisasi-organisasi masyarakat, manajemen dan pembelajaran. Pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan ini adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dan Dinas Pariwisata DIY, peran pemerintah dalam hal ini memberikan pelatihan peningkatan SDM dan menyediakan kawasan hutan sedangkan masyarakat yaitu Koperasi Noto Wono dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici melakukan pengembangan dalam pengelolaan Obyek Wisata seperti menjaga eksistensi hutan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kolaborasi antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Dinas Pariwisata DIY, Koperasi Noto Wono dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici. Kerjasama antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dan Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici sangat baik pada pengelolaan Sumber Daya Alam dimana kelestarian di Obyek Wisata Puncak Becici sangat dijaga oleh pengelola yang didampingi RPH Mangunan. Keterlibatan Dinas Pariwisata DIY yaitu memberikan fasilitas dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Sedangkan peran dari masyarakat yaitu sebagai actor utama dalam pengelolaan tersebut dimana terdapat dua kelompok yaitu tim pengelola dan penyedia jasa. Akan tetapi di Obyek Wisata Puncak Becici belum melibatkan Pemerintah Desa dan juga pihak Swasta.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectTATA KELOLAen_US
dc.subjectPARIWISATAen_US
dc.subjectPARIWISATA BERBASIS MASYARAKATen_US
dc.titleTATA KELOLA PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI OBYEK WISATA PUNCAK BECICI DESA MUNTUK, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017-2018en_US
dc.typeThesis SKR 056en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record