Show simple item record

dc.contributor.advisorSALEH, FADILLAWATY
dc.contributor.authorRAMADHAN, HADI SURYA
dc.date.accessioned2019-09-28T06:07:26Z
dc.date.available2019-09-28T06:07:26Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29176
dc.descriptionSelf fiber compacting concrete (SFCC) merupakan pengembangan dari beton konvensional dengan penambahan silica fume, superplasticizer, dan serat nylon, memiliki tingkat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga dapat mengalir ke dalam cetakan dengan berat sendirinya, kemudian mampu memadat dengan sendirinya tanpa melakukan proses pemadatan dengan bantuan vibrator dan compactor. Kelemahan dari beton SCC yaitu memiliki kelemahan di kuat tarik, pola keruntuhannya mempunyai sifat getas sehingga dapat mudah runtuh jika terjadi suatu guncangan, oleh karena itu dengan adanya penambahan serat nylon pada beton diharapkan mampu membuat pola keruntuhan menjadi lebih daktail. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat lentur SFCC pada umur perendaman (curing) 7, 14, dan 28 hari dengan penambahan silica fume variasi 0%, 5%, 10%, dan 15%, serat nylon dengan kadar 1% dan superplasticizer dengan jenis sikament LN dengan kadar 1,5%. Pengujian sifat beton segar (Fresh Properties) dilakukan dengan pengujian slump flow, T50, v-funnel, dan l-box. Hasil pengujian sifat beton segar dapat disimpulkan bahwa dari keempat metode tersebut sudah memenuhi standar EFNARC. Hasil pengujian kuat lentur tertinggi terdapat pada variasi silica fume 5% yaitu sebesar 6,633 MPa pada umur 28 hari. Dengan penambahan kadar silica fume dalam jumlah yang lebih tinggi dapat menyebabkan nilai kuat lentur pada beton menjadi menurun.en_US
dc.description.abstractSelf fiber compacting concrete (SFCC) is a development of conventional concrete with the addition of silica fume, superplasticizer, and nylon fiber. It has a high level of fluidity so that it can flow into the mold with its own weight, then able to compact itself without carrying out the compaction process with the help of vibrators and compactors. Weakness of SCC concrete which has a weakness in tensile strength, the collapse pattern has brittle properties so that it can easily collapse if there is a shock, therefore with the addition of nylon fiber to the concrete expected to be able to make the collapse pattern more ductile. This study aimed to analyze the flexural strength of SFCC at curing age 7, 14, and 28 days with the addition of silica fume variations 0%, 5%, 10%, and 15%, used 1% nylon fiber, and superplasticizer 1.5% with type of sikament LN. Fresh properties testing in this study using slump flow, T50, v-funnel and l-box. The results of testing the fresh properties concrete can be concluded that of the four methods have met EFNARC standards. The results of the highest flexural strength test were found in the variation of 5% silica fume which was 6,633 MPa at the age of 28 days. The addition of higher levels of silica fume can cause the value of flexural strength in the concrete to decrease.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectself fiber compacting concrete, silica fume, nylon fiber, fresh properties, and flexural strength.en_US
dc.titleFRESH PROPERTIES DAN KUAT LENTUR SELF FIBER COMPACTING CONCRETE (SFCC) DENGAN BAHAN TAMBAH SILICA FUME DAN SERAT NYLONen_US
dc.typeThesis SKR FT 270en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record