dc.contributor.advisor | NURSETIAWAN, NURSETIAWAN | |
dc.contributor.author | HARBIANSYAH, ARDI | |
dc.date.accessioned | 2019-09-30T01:37:33Z | |
dc.date.available | 2019-09-30T01:37:33Z | |
dc.date.issued | 2019-07-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29184 | |
dc.description | Tata guna lahan merupakan perwujudan ruang dialam tentang bagaimana
tata guna lahan tertata baik secara alami maupun direncanakan. Lahan akan
berkembang mengikuti pola yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu dika
dilakukan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan tanpa melakukan
pertimbangan akan menimbulkan dampak negatif berupa bencana alam.
Perubahahan fungsi lahan diwilayah Yogyakarta dalam kurun waktu 4 tahun
dimulai pada tahun 2012 sampai 2016 didominasi oleh menyusutnya area sawah
yang dialih fungsikan menjadi area pemukiman. Penelitian ini akan menganalisis
pengaruh yang akan ditimbulkan dari perubahan tata guna lahan terhadap debit
sungai yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
memodelkan daerah aliran Sungai Gajah Wong secara otomatis berdasarkan Data
Elevation Model (DEM) menggunakan aplikasi Soil and Water Assessment (SWAT)
dengan input data iklim dan jenis tanah yang sama, tetapi menggunakan dua data
tata guna lahan yang berbeda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menenjukkan
adanya perubahan debit simulasi yang dihasilkan oleh kedua tata guna lahan, debit
simulasi menggunakan data tata guna lahan tahun 2016 menghasilkan debit sebesar
215,86 m3/detik dan debit simulasi menggunakan data tata guna lahan hasil
skenario menghasilkan debit sebesar 218,64 m3/detik, menunjukkan bahwa
penyusutan area peresapan seperti sawah dan kebun berpengaruh terhadap debit
sungai yang dihasilkan. | en_US |
dc.description.abstract | Land use is an embodiment of the inner space about how land use is
organized both naturally and planned. The land will develop follow the pattern that
has been set in a certain period of time due to planning. Planning carried out
without consideration will have a negative impact in the form of natural disasters.
Changes in the function of land in the Yogyakarta region within a period of 4 years
starting in 2012 to 2016 are dominated by shrinking rice fields that are converted
into residential areas. This study will analyze the effect that will be caused from
changes in land use to the river discharge produced. The method used in this study
is to model the Gajah Wong River basin automatically based on the Elevation Data
Model (DEM) using the application of Soil and Water Assessment (SWAT) with the
same climate data input and soil type, but using two different land use data . The
results obtained from this study indicate a change in simulation discharge
generated by both land uses, simulation discharge using land use data in 2016
resulted in a discharge of 215.86 cms and simulation discharge using land use data
resulting in a scenario resulting in a discharge of 218.64 cms, indicating that the
depreciation of the infiltration area such as rice fields and gardens influences the
river discharge produced. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Land use, flood, SWAT | en_US |
dc.title | PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KERENTANAN BANJIR WILAYAH YOGYAKARTA (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI GAJAH WONG) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FT
202 | en_US |