Show simple item record

dc.contributor.advisorJAMALUDDIN, SYAKIR
dc.contributor.authorALFITRIANA, AIDHA
dc.date.accessioned2019-10-01T06:26:25Z
dc.date.available2019-10-01T06:26:25Z
dc.date.issued2019-03-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29251
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan mengetahui mekanisme pengelolaan program zakat produktif oleh Dompet Dhuafa dan Inisiatif Zakat Indonesia. Selain itu dilihat sejauh mana efektifitas program tersebut terhadap peningkatan kesejahteraan Mustahiq. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa dalam menentukan calon penerima program memiliki tiga cara, yaitu observasi langsung, bekerjasama dengan mitra, dan call for proposal. Sedangkan Inisiatif Zakat Indonesia menggunakan metode bekerjasama dengan mitra dan mengumumkan program melalui sosial media. Modal yang diberikan oleh Dompet Dhuafa berupa satu buah mesin jahit untuk individu dan uang satu juta untuk dikelola kelompok. Inisiatif Zakat Indonesia memberikan modal berupa uang yang kemudian dibelanjakan sendiri oleh anggota. Pendampingan program dari kedua lembaga diberikan pada tahun pertama. Jika dilihat dari kebutuhan material dan sosial, kedua lembaga sudah efektif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, sedangkan untuk kebutuhan spiritual Inisiatif Zakat Indonesia lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dibanding dengan Dompet Dhuafa.en_US
dc.description.abstractThis research aimed at identifying the management mechanism of productive zakat program by Dompet Dhuafa (charity association for underprivileged people) and Inisiatif Zakat Indonesia (Indonesia’s zakat institution). Besides, it also aimed at recognizing the effectiveness of the program toward the increase of Mustahiq welfare. The method used was descriptive qualitative method. Whilst the data compiled were those of primary and secondary data. The result showed that Dompet Dhuafa had three methods in deciding the grantee of the program, those were through direct observation, collaboration with partner, and call for proposal. Whereas Inisiatif Zakat Indonesia conducted collaboration with partner as well as social media promotion. The capital given by Dompet Dhuafa was a sewing machine for individual grantee and a one million rupiahs cash to be organized by institution. Inisiatif Zakat Indonesia gave capital in form of cash which later was spent by the respective member. The monitoring program was only done during the first year of the program. As seen from their material and social needs, both institutions had been effectively improving their members’ welfare, whilst in terms of spiritual needs, Inisiatif Zakat Indonesia had been more effective in improving its members’ welfare rather than those of Dompet Dhuafa.en_US
dc.publisherFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectEffectiveness, Productive Zakat, Social Welfare.en_US
dc.title“EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PROGRAM ZAKAT PRODUKTIF UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIQ”en_US
dc.title.alternativeSTUDI KASUS DOMPET DHUAFA DAN INISIATIF ZAKAT INDONESIA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FAI 046en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record