Show simple item record

dc.contributor.advisorIMAN, MARSUDI
dc.contributor.authorFIKRUDDIEN, MUHAMMAD NUR
dc.date.accessioned2019-10-03T01:25:40Z
dc.date.available2019-10-03T01:25:40Z
dc.date.issued2019-07-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29299
dc.descriptionAdab adalah sesuatu yang penting yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana adab pendidik dan peserta didik menurut Imam Nawawi dan relevansinya dengan pendidikan di Indonesia pada zaman sekarang. Peneliti memilih kitab At-Tibyān Fī Adabi Hamalati Al-Qur’ān karya iman Nawawi karena buku ini fokus membahas mengenai adab dan sebagai penulis imam Nawawi adalah ulama yang masyhur dengan gagasan-gagasan yang diterima oleh para penuntut ilmu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dari sumber data yang sudah dikumpulkan dengan cara dokumentasi atau library research, kemudian data dianalsis menggunakan metode deskriptif analisis dan akan ditampilkan keterangan dari hasil analisis yang diperoleh. Adapun data primer yang digunakan adalah kitab At-Tibyān Fī Adabi Hamalati Al-Qur’ān karya Imam Nawawi. Adapun data sekunder yang digunakan adalah kitab, buku, jurnal, dan skripsi yang berkaitan dengan pembahasan yang berkenaan dengan adab. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa adab pendidik dan peserta didik yang ditulis oleh imam Nawawi dalam kitabnya At-Tibyān Fī Adabi Hamalati Al-Qur’ān menurut penulis relevan untuk diterapkan pada masa sekarang. Imam Nawawi memaparkan lima belas point untuk adab pendidik dan tujuh point untuk adab peserta didik. Penulis membaginya menjadi dua kriteria, yaitu (1) sangat relevan, berkaitan dengan adab pendidik; Tidak menjadikan ilmu yang dimiliki sebagai wasilah untuk mencari kesenangan duniawi, memiliki akhlak yang sesuai dengan syara’, lemah lembut terhadap peserta didik, senang memberikan nasehat, tidak sombong, mengajar secara bertahap, hukum mengajar adalah fardu kifayah, lebih mementingkan kemaslahatan murid, mendahulukan peserta didik yang datang lebih awal, meluruskan niat peserta didik, menjaga kedua tangan dan kedua mata, dan tidak merendahkan ilmu dan berkaitan dengan adab peserta didik; Memurnikan hati dari segala jenis dosa, belajar kepada guru yang berkompeten, bersikap sopan dengan teman belajar, belajar ketika suasana hati guru senang, bersemangat tinggi, dan waktu terbaik untuk belajar adalah diwaktu pagi. (2) relevan dengan beberapa catatan, berkaitan dengan adab pendidi; Ikhlas dalam mendidik, tidak mencari kuantitas murid tapi kualitas, mengajat ditempat yang luas, adapun yang berkaitan dengan adab peserta didik; berpenampilan sopan.en_US
dc.description.abstractCourtesy is crucial to be given more attention to in education. This research aims to reveal the courtesy of educators and learners as referring to Imam Nawawi and its relevance with the Indonesia’s current education. The researcher selected the book of At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an by Imam Nawawi since the book focuses on discussing courtesy. Further, as an author, Imam Nawawi is a well-known ulema whose thoughts are well-received by many learners. This research used qualitative approach from the source of data compiled through documentation or library research. Further, data were analyzed using descriptive analysis method and was elaborated in accordance to the result of the analysis. The primary data used was the book of At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an by Imam Nawawi. Whilst the secondary data used were books, journal, and graduation papers in the related topic of courtesy. The result showed that the courtesy of educators and learners written by Imam Nawawi in his book At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an, as concluded by the writer, is relevant to be relevant to be implemented in the current context. Imam Nawawi elaborated fifteen points of courtesy of educators and seven points of courtesy of learners. The writer divided those into two criteria; those are (1) highly relevant, in regards to the courtesy of educators; not using the knowledge owned as a media to pursuit wordly pleasure, having morals appropriate to the norms, gentle toward learners, fond of giving advices, not arrogant, teaching in gradual stages, the Islamic law for teaching is fard al-kifayah, prioritizing learners’ benefits, prioritizing learners coming earlier, straightening up learners’ intention, controlling his/her hands and eyes, and not taking for granted a knowledge, in regards to the courtesy of learners; keeping his/her heart pure from all kinds of sin, learning from competent teacher, behaving politely toward peer learners, studying when teachers are in good mood, having a high motivation, and the best time to study is in the morning. (2) relevant with several notes, in regards to the courtesy of educators, not seeking learners quantity but quality instead, teaching in a wide area, whilst the ones in regards to the courtesy of learners, dressed properly.en_US
dc.publisherFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectcourtesy, Imam Nawai, the book of At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’anen_US
dc.titleADAB PENDIDIK DAN PESERTA DIDIKen_US
dc.title.alternativeSTUDI KITAB AT-TIBYĀN FĪ ADABI HAMALATI AL-QUR’ĀN KARYA IMAM AN-NAWAWIen_US
dc.typeThesis SKR FAI 234en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record