dc.description.abstract | Pendidikan berperan penting dalam membentuk dan mengembangkan moral remaja. Oleh karena itu, dalam membentuk dan mengembangkan moral remaja diperlukan konsep yang tepat. Pada saat sekarang ini, moral remaja sangat memprihatinkan dan telah jauh dari ketentuan hukum yang ada. Perilaku remaja telah mengalami titik dekadansi moral dan dapat membahayakan keberadaannya di masyarakat. Konsep perkembangan moral remaja yang ditawarkan Kohlberg dan Qahthani yang tertulis dalam karyanya, yaitu al-Hadyu Fi Tarbiyat al-Aulad fi Dhaui al-Kitab Wa as-Sunnah dan Perkembangan Moral Remaja diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk membentuk perkembangan moral remaja mencapai puncak kemuliaan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep perkembangan moral al-Qahthani dan Kohlberg serta mengetahui perbedaan konsep perkembangan moral dari kedua tokoh tersebut.
Secara keseluruhan jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, suatu penelitian yang sifatnya cenderung tidak menggunakan data. Selain itu, penelitian ini juga bersifat studi kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang mengkaji tentang literatur-literatur yang berkaitan dengan moral remaja. Peneliti menggunakan analisis metode deskriptif-analisis, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara umum mengenai konsep perkembangan moral rermaja menurut Syaikh Sa’id Ali Al-Qahtani dengan konsep perkembangan remaja menurut Lawrence Kohlberg, kemudian dianalisis. Dalam pendekatannya, penelitian ini menggunakan suatu pendekatan komparatif, yaitu membandingkan antara konsep perkembangan moral yang dirumuskan oleh Syaikh Sa’id ‘Ali Al-Qahthani dengan Lawrence Kohlberg, sehingga dapat ditemukan persamaan dan perbedaannya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menurut Qahthani dalam karyanya disebutkan bahwa pembentukan moral remaja dibentuk sejak dini bahkan dimulai saat mencari ibu bagi anaknya, serta menitik beratkan agama dalam pembentukan moral remaja. Sedangkan Kohlberg mendasarkan moral remaja konvensional dengan diterimanya keberadaan mereka di masyarakat (feedback). Oleh karena itu hendaknya memadukan kembali kedua konsep Kohlberg dengan Qahthani, sehingga antara agama dan peran sosial saling melengkapi. | en_US |