dc.contributor.advisor | SUSILAWATI, DESI | |
dc.contributor.author | AYUNINGTYAS, A NGGIA | |
dc.date.accessioned | 2019-10-22T05:40:20Z | |
dc.date.available | 2019-10-22T05:40:20Z | |
dc.date.issued | 2019-10 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29906 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengukur titik impas pada unit bisnis Air
Minum Dalam Kemasan di PDAM Tirta Binangun selama tahun 2016-2018 dan
sebagai bahan evaluasi saat menargetkan laba pada penjualan selanjutnya. Metode
yang digunakan untuk menghitung target laba pada penelitian ini menggunakan
perhitungan margin kontribusi, break even point, perencanaan laba, dan shut down
point.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga unit produksi, seluruh unit
dapat menutup biaya tetap menggunakan margin kontribusi, adapun unit yang
kemampuan menutup biaya tetapnya kecil terdapat pada produk galon di tahun
2017. Titik impas penjualan AMDK dapat dicapai tahun 2016 dan 2017 pada
penjualan unit cup 240 ml dan tahun 2018 pada penjualan unit cup 240 ml dan
botol 600 ml. Sedangkan rencana pendapatan yang selama ini diterapkan oleh
instansi belum dapat tercapai bahkan jauh dari perkiraan. Meskipun belum
seluruhnya mencapai titik impas, penjualan AMDK tidak sampai pada titik shut
down point, hanya ada satu produk yang melampaui shut down point yaitu produk
galon 19 liter pada tahun 2017.
Kata kunci: break even point, perencanaan laba, shut down point | en_US |
dc.description.abstract | This research is to estimate the break even point of packaged drinking
water business unit in PDAM Tirta Binangun in 2016-2018 and is used as an
evaluation while targeting the next sales profit. The method used to calculate the
profit target in this research was contribution margin calculation, break even
point, profit planning, and shut down point.
The result of this research shows that all three production units can cover
the fixed cost using contribution margin, while the unit with low ability to cover
the fixed cost is in galon (water container) product in 2017. The break even point
of AMDK sales can be reached in 2016 and 2017 from the sales unit of 240 ml
cup, and from 240 ml cup and 600 ml bottle in 2018. On the other hand, the
income planning that has been applied by the institution was not achieved yet. It is
even far from the estimation. Even though the break even point has not entirely
been reached, AMDK sales do not reach the shut down point, and there is only
one product that goes beyond the shut down point namely 19-Littre galon product
in 2017 | en_US |
dc.publisher | PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | break even point, profit planning, shut down point. | en_US |
dc.title | PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA UNIT BISNIS AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PDAM TIRTA BINANGUN | en_US |
dc.type | Other | en_US |