Show simple item record

dc.contributor.advisorWIRASENJAYA, ADDE MARAP
dc.contributor.authorSUKMADEWI, PUTU
dc.date.accessioned2019-10-29T05:47:52Z
dc.date.available2019-10-29T05:47:52Z
dc.date.issued2019-10-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30081
dc.description.abstractTerpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu tahun 2014 menandakan perubahan orientasi politik Indonesia. Indonesia mengubah fokus kebijakan luar negerinya yang semula berorientasi ke darat serta aktif di kancah global menjadi berorientasi ke laut sekaligus membangun kembali budaya maritim yang sempat terabaikan melalui perjanjian Indo-Pasifik yang pertama kali digagas oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa. Tulisan ini menggunakan metode pengumpulan data kualitatif dan metode analisis data serta menggunakan konsep perubahan politik luar negeri dan determinan domestik, dimana suatu kebijakan disesuaikan dengan keadaan dalam negeri suatu negara dalam hal ini faktor geografis Indonesia yang terletak di persilangan samudera Hindia dan samudera Pasifik. Di dalam tulisan ini, terdapat temuan berupa faktor internal dan eksternal Indonesia menggagas perjanjian Indo-Pasifik serta lahirnya geopolitik Poros Maritim Dunia yang juga berkaitan dengan alasan Indonesia menggagas perjanjian tersebut.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectIndo-Pasifik, Indo-Pasifik, Poros Maritim Dunia, faktor internal, faktor eksternalen_US
dc.titleINDO-PACIFIC TREATY SEBAGAI PERLUASAN KERJA SAMA INDONESIA DI BIDANG MARITIMen_US
dc.typeThesis SKR 416en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record