Show simple item record

dc.contributor.advisorRISVANSUNA F, FRANCY
dc.contributor.advisorISTIYANTI, ENI
dc.contributor.authorSUNENDAR, SUNENDAR
dc.date.accessioned2019-11-14T03:07:33Z
dc.date.available2019-11-14T03:07:33Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30404
dc.descriptionTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan dan menentukan efisiensi rantai pasok. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pajangan pada Bulan April sampai Mei 2015. Pengambilan responden dilakukan secara sensus sebanyak 40 pengrajin emping melinjo di Kecamatan Pajangan. Metode snowball samping digunakan untuk mendapatkan 12 pedagang melinjo dan 26 pedagang emping melinjo dengan cara mengikuti alur pembelian melinjo dan penjualan emping melinjo ke Pasar Magelang, Pasar Borobudur, Pasar Muntilan, Pasar Klaten, Pasar Bringharjo, Pasar Gamping, Pasar Godean, Pasar Bantul, Pasar Temanggung, dan Pengecer A dan Pengecer B di Palbapang. Analisis rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan dilakukan secara deskriptif. Efisiensi rantai pasok emping melinjo menggunakan metode transhippment. Rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan terdiri dari 23 jaringan. Pelaku rantai pasok emping melinjo meliputi petani dan pedagang melinjo, pengrajin emping melinjo, pedagang pengumpul, pedagang kecil, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen, produsen kemasan, buruh produksi, buruh gendong, dan penyedia kayu bakar. Pelaku-pelaku tersebut melakukan aktivitas pemanenan, pengemasan, pengepakan, penjualan, pembelian, pengupasan, penyimpanan, bongkar muat, pengangkutan, sortasi, dan grading. Aliran informasi berjalan kurang lancar sedangkan aliran produk dan aliran uang berjalan lancar. Jaringan rantai pasok dari pengrajin langsung ke pedagang pengecer merupakan jaringan yang dapat meminimalkan biaya dilihat dengan metode transhippment..en_US
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan dan menentukan efisiensi rantai pasok. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pajangan pada Bulan April sampai Mei 2015. Pengambilan responden dilakukan secara sensus sebanyak 40 pengrajin emping melinjo di Kecamatan Pajangan. Metode snowball samping digunakan untuk mendapatkan 12 pedagang melinjo dan 26 pedagang emping melinjo dengan cara mengikuti alur pembelian melinjo dan penjualan emping melinjo ke Pasar Magelang, Pasar Borobudur, Pasar Muntilan, Pasar Klaten, Pasar Bringharjo, Pasar Gamping, Pasar Godean, Pasar Bantul, Pasar Temanggung, dan Pengecer A dan Pengecer B di Palbapang. Analisis rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan dilakukan secara deskriptif. Efisiensi rantai pasok emping melinjo menggunakan metode transhippment. Rantai pasok emping melinjo di Kecamatan Pajangan terdiri dari 23 jaringan. Pelaku rantai pasok emping melinjo meliputi petani dan pedagang melinjo, pengrajin emping melinjo, pedagang pengumpul, pedagang kecil, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen, produsen kemasan, buruh produksi, buruh gendong, dan penyedia kayu bakar. Pelaku-pelaku tersebut melakukan aktivitas pemanenan, pengemasan, pengepakan, penjualan, pembelian, pengupasan, penyimpanan, bongkar muat, pengangkutan, sortasi, dan grading. Aliran informasi berjalan kurang lancar sedangkan aliran produk dan aliran uang berjalan lancar. Jaringan rantai pasok dari pengrajin langsung ke pedagang pengecer merupakan jaringan yang dapat meminimalkan biaya dilihat dengan metode transhippment..en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectRantai pasok emping melinjo, efisiensi, dan transhippment.en_US
dc.titleANALISIS EFISIENSI RANTAI PASOK EMPING MELINJO DI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record