Show simple item record

dc.contributor.advisorghozali,ghozali
dc.contributor.authorMAULANA, MUHAMMAD LUTHFI
dc.date.accessioned2019-11-27T02:11:44Z
dc.date.available2019-11-27T02:11:44Z
dc.date.issued2019-09-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30595
dc.descriptionKehidupan modern saat ini berfokus pada healthy lifestyle atau gaya hidup yang sehat, baik yang berbasis makanan sehat atau olahraga. Seseorang biasanya akan sangat memperhatikan berat badannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai cara dilakukan salah satunya mengkonsumsi suplemen pembakar lemak atau fat burner. Suplemen pembakar lemak itu sendiri biasanya digunakan untuk mempercepat pembakaran lemak. Dalam pembakar lemak mengandung beberapa kandungan, salah satunya kafein. Kebanyakan dari suplemen ini tidak tergistrasi BPOM RI dan salah satu produk impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan zat kafein dan kadarnya dalam suplemen pembakar lemak yang beredar dipasaran. Suplemen ini dianalisis di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode KLT – Densitometri dan Spektrofotometri UV – Vis. Preparasi sampel dilakukan dengan cara melakukan pemisahan kafein pada suplemen pembakar lemak yang sudah didapat dan beredar dipasaran menggunakan metode corong pisah dengan pelarut organik kloroform. Analisis kualitatif pada penelitian ini menggunakan KLT dan melihat spektra standar dan sampel. Pada metode KLT bercak pada plat dibaca dibawah sinar UV 254 nm lalu dihitung nilai Rfnya. Analisis kuantitatif pertama menggunakan Densitometri dengan melihat luas area yang dihasilkan oleh bercak dalam plat KLT. Analisis kuantitatif kedua menggunakan Spektrofotometri UV – Vis dengan melihat nilai absorbansi pada sampel menggunakan λ 273,5 nm. Hasil uji kualitatif menggunakan metode KLT, dianalisa dengan membandingkan nilai Rf standar murni dan sampel. Nilai Rf pada standar kafein menunujukkan angka 0,63 dan semua sampel menunjukkan angka Rf yang hampir sama dengan standar kafein yang menandakan semua sampel positif mengandung kafein. Hasil dari analisis kuanitatif dengan metode KLT – Densitometri adalah sampel nomor 1 sebesar 5,68 mg/ml, sampel nomor 2 sebesar 5,74 mg/ml, sampel nomor 3 sebesar 3,43 mg/ml, sampel nomor 4 sebesar 8,90 mg/ml, dan sampel nomor 5 sebesar 1,88 mg/ml. Hasil uji kualitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV – Vis, pada standar kafein menunjukkan sepktrum dapat terbaca pada panjang gelombang 273,5 dan semua sampel dapat terbaca pada panjang gelombang tersebut, menandakan semua sampel mengandung kafein. Hasil dari uji kuantitatif kedua menggunakan metode Spektrofotometri UV – Vis dan ditetapkan kadarnya, didapatkan sampel 1 sebesar 3,22 mg/g, sampel 2 sebesar 4,56 mg/g, sampel 3 sebesar 2,23 mg/g, sampel 4 sebesar 11,22 mg/g, dan sampel 5 sebesar 0,26 mg/gen_US
dc.description.abstractKehidupan modern saat ini berfokus pada healthy lifestyle atau gaya hidup yang sehat, baik yang berbasis makanan sehat atau olahraga. Seseorang biasanya akan sangat memperhatikan berat badannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai cara dilakukan salah satunya mengkonsumsi suplemen pembakar lemak atau fat burner. Suplemen pembakar lemak itu sendiri biasanya digunakan untuk mempercepat pembakaran lemak. Dalam pembakar lemak mengandung beberapa kandungan, salah satunya kafein. Kebanyakan dari suplemen ini tidak tergistrasi BPOM RI dan salah satu produk impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan zat kafein dan kadarnya dalam suplemen pembakar lemak yang beredar dipasaran. Suplemen ini dianalisis di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode KLT – Densitometri dan Spektrofotometri UV – Vis. Preparasi sampel dilakukan dengan cara melakukan pemisahan kafein pada suplemen pembakar lemak yang sudah didapat dan beredar dipasaran menggunakan metode corong pisah dengan pelarut organik kloroform. Analisis kualitatif pada penelitian ini menggunakan KLT dan melihat spektra standar dan sampel. Pada metode KLT bercak pada plat dibaca dibawah sinar UV 254 nm lalu dihitung nilai Rfnya. Analisis kuantitatif pertama menggunakan Densitometri dengan melihat luas area yang dihasilkan oleh bercak dalam plat KLT. Analisis kuantitatif kedua menggunakan Spektrofotometri UV – Vis dengan melihat nilai absorbansi pada sampel menggunakan λ 273,5 nm. Hasil uji kualitatif menggunakan metode KLT, dianalisa dengan membandingkan nilai Rf standar murni dan sampel. Nilai Rf pada standar kafein menunujukkan angka 0,63 dan semua sampel menunjukkan angka Rf yang hampir sama dengan standar kafein yang menandakan semua sampel positif mengandung kafein. Hasil dari analisis kuanitatif dengan metode KLT – Densitometri adalah sampel nomor 1 sebesar 5,68 mg/ml, sampel nomor 2 sebesar 5,74 mg/ml, sampel nomor 3 sebesar 3,43 mg/ml, sampel nomor 4 sebesar 8,90 mg/ml, dan sampel nomor 5 sebesar 1,88 mg/ml. Hasil uji kualitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV – Vis, pada standar kafein menunjukkan sepktrum dapat terbaca pada panjang gelombang 273,5 dan semua sampel dapat terbaca pada panjang gelombang tersebut, menandakan semua sampel mengandung kafein. Hasil dari uji kuantitatif kedua menggunakan metode Spektrofotometri UV – Vis dan ditetapkan kadarnya, didapatkan sampel 1 sebesar 3,22 mg/g, sampel 2 sebesar 4,56 mg/g, sampel 3 sebesar 2,23 mg/g, sampel 4 sebesar 11,22 mg/g, dan sampel 5 sebesar 0,26 mg/gen_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPembakar lemak, Kafein, KLT – Densitometri, Spektrofotometri UV – Visen_US
dc.titleANALISIS KADAR KAFEIN DALAM SUPLEMEN PEMBAKAR LEMAK DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS – DENSITOMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI UV – VISen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record