Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorNOPRIONO, NOPRIONO
dc.date.accessioned2019-11-29T02:22:38Z
dc.date.available2019-11-29T02:22:38Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30642
dc.descriptionKabupaten Kulon Progo adalah salah satu kandidat kabupaten dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di DIY dengan tingkat kemiskinan mencapai 20 persen. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam menekan angka kesejahtraan dan kemiskinan di Kulon Progo adalah dengan bentuk kolaborasi dalam pembudidayaan ikan seperti yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, kelompok budidaya ikan Mina Bayu Lestari dan Pemerintah Desa Hargomulyo dalam membudidayakan ikan gurame di Desa Hargomulyo. Sehingga hal itu yang melatar belakangi penulis untuk meneliti bentuk collaborative governance yang terjadi dalam kegiatan pembudidayaan ikan gurame dengan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif proses pengumpulan data, peneliti melakukan Wawancara, Observasi dan Dokumentasi Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Kelompok Budidaya Ikan Mina Bayu Lestari dan Pemerintah Desa Hargomulyo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa bentuk collaborative governance yang dilkukan sudah berjalan secara baik, hal ini diukur dari beberapa indikator seperti starting condition, fasilitative leadership, design istitusional dan collaborative process yang sudah berjalan sesuai dengan semestinya. Sehingga hal ini mempengaruhi hasil sementara proses kolaborasi yang menunjukan bahwa pelaksanaan kolaborasi selain dapat meningkatkan produktifitas ikan hasil budidaya di Kabupaten Kulon Progo dengan adanya bentuk kegiatan kolaborasi ini juga diharapkan akan meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan serta pengangguran terutama di Desa Hargomulyo. Dari hasil penelitian tersebut dalam proses collaborative governance yang terjadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan kolaborasi yang dilakukan oleh masing-masing aktor kolaborasi sudah berjalan secara baik, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu terkait peran aktor swasta dalam hal ini Pengepul atau toke yang membeli hasil produksi yang belum bisa terlibat secara aktif dalam tahap-tahap kolaborasi yang dilakukan, sehingga hal ini menyebabkan tingkat keterlibatan aktor swasta seharusnya lebih ditingkatkan sehingga nantinya kolaborasi akan berjalan lebih maksimal dan hasil produksi akan meningkat secara cepat.en_US
dc.description.abstractKabupaten Kulon Progo adalah salah satu kandidat kabupaten dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di DIY dengan tingkat kemiskinan mencapai 20 persen. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam menekan angka kesejahtraan dan kemiskinan di Kulon Progo adalah dengan bentuk kolaborasi dalam pembudidayaan ikan seperti yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, kelompok budidaya ikan Mina Bayu Lestari dan Pemerintah Desa Hargomulyo dalam membudidayakan ikan gurame di Desa Hargomulyo. Sehingga hal itu yang melatar belakangi penulis untuk meneliti bentuk collaborative governance yang terjadi dalam kegiatan pembudidayaan ikan gurame dengan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif proses pengumpulan data, peneliti melakukan Wawancara, Observasi dan Dokumentasi Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Kelompok Budidaya Ikan Mina Bayu Lestari dan Pemerintah Desa Hargomulyo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa bentuk collaborative governance yang dilkukan sudah berjalan secara baik, hal ini diukur dari beberapa indikator seperti starting condition, fasilitative leadership, design istitusional dan collaborative process yang sudah berjalan sesuai dengan semestinya. Sehingga hal ini mempengaruhi hasil sementara proses kolaborasi yang menunjukan bahwa pelaksanaan kolaborasi selain dapat meningkatkan produktifitas ikan hasil budidaya di Kabupaten Kulon Progo dengan adanya bentuk kegiatan kolaborasi ini juga diharapkan akan meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan serta pengangguran terutama di Desa Hargomulyo. Dari hasil penelitian tersebut dalam proses collaborative governance yang terjadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan kolaborasi yang dilakukan oleh masing-masing aktor kolaborasi sudah berjalan secara baik, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu terkait peran aktor swasta dalam hal ini Pengepul atau toke yang membeli hasil produksi yang belum bisa terlibat secara aktif dalam tahap-tahap kolaborasi yang dilakukan, sehingga hal ini menyebabkan tingkat keterlibatan aktor swasta seharusnya lebih ditingkatkan sehingga nantinya kolaborasi akan berjalan lebih maksimal dan hasil produksi akan meningkat secara cepat.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectCOLLABORATIVE GOVERNANCEen_US
dc.subjectPEMBERDAYAAN MASYARAKATen_US
dc.subjectSTAKEHOLDERen_US
dc.titlePEMBUDIDAYAAN IKAN DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE GOVERNANCE (Studi Kasus Kelompok Budidaya Ikan Mina Bayu Lestari dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record