dc.contributor.advisor | AZIZAH, NUR | |
dc.contributor.author | DAMAI MAYASARI, MARTHA | |
dc.date.accessioned | 2020-01-22T06:20:11Z | |
dc.date.available | 2020-01-22T06:20:11Z | |
dc.date.issued | 2019-12-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31243 | |
dc.description | Karya Tulis ini berusaha menjelaskan mengapa Kanada memasukan aspek gender dalam bantuannya ke Indonesia melalui Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA). Sebelumnya bantuan yang diberikan oleh Kanada kepada Indonesia tidak terlalu berfokus kepada kesetaran gender.Namun seiring berjalannya waktu Kanada semakin gencar menyuarakan nilai-nilai terhadap kesetaraan gender, salah satunya melalui bantuan yang diberikan oleh Kanada. Dengan menggunakan teori proses pengambilam keputusan oleh Richard C. Snyder, H. W. Bruck, dan Burton Sapin serta dibantu dengan konsep feminist foreign policy, gender mainstreaming dan rejim internasional, keputusan Kanada memasukkan aspek gender dalam TPSA dipengaruhi oleh faktor internal yaitu tingginya pengaruh feminism dalam lembaga non-pemerintah, lembaga pemerintah dan masyarakat Canada serta faktor eksternal yaitu adanya ketimpangan gender di Indonesia dan adanya rejim internasional yang diikuti oleh Kanada dan Indonesia. | en_US |
dc.description.abstract | Karya Tulis ini berusaha menjelaskan mengapa Kanada memasukan aspek gender dalam bantuannya ke Indonesia melalui Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA). Sebelumnya bantuan yang diberikan oleh Kanada kepada Indonesia tidak terlalu berfokus kepada kesetaran gender.Namun seiring berjalannya waktu Kanada semakin gencar menyuarakan nilai-nilai terhadap kesetaraan gender, salah satunya melalui bantuan yang diberikan oleh Kanada. Dengan menggunakan teori proses pengambilam keputusan oleh Richard C. Snyder, H. W. Bruck, dan Burton Sapin serta dibantu dengan konsep feminist foreign policy, gender mainstreaming dan rejim internasional, keputusan Kanada memasukkan aspek gender dalam TPSA dipengaruhi oleh faktor internal yaitu tingginya pengaruh feminism dalam lembaga non-pemerintah, lembaga pemerintah dan masyarakat Canada serta faktor eksternal yaitu adanya ketimpangan gender di Indonesia dan adanya rejim internasional yang diikuti oleh Kanada dan Indonesia. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Kanada, feminist foreign policy, gender mainstreaming, TPSA, rejim internasional | en_US |
dc.title | ALASAN KANADA MEMASUKKAN ASPEK GENDER DALAM CANADA-INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSINTANCE 2014-2019 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |