dc.contributor.advisor | Wibowo, Andy Eko | |
dc.contributor.author | ANGGRAINI, PUTRI | |
dc.date.accessioned | 2020-01-29T03:15:04Z | |
dc.date.available | 2020-01-29T03:15:04Z | |
dc.date.issued | 2019-12-11 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31369 | |
dc.description | Daun dewa merupakan tanaman yang potensinya dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Daun dewa telah dibuktikan khasiatnya sebagai alternatif pengobatan oleh beberapa peneliti karena mengandung berbagai senyawa. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai alternatif mencegah dan mengobati jerawat akibat bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak etanol daun dewa dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi Kirby-bauer yaitu dengan menggunakan cakram kertas dan mengetahui konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Simplisia daun dewa diekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian adalah 40%, 60%, dan 80% dibandingkan dengan kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO. Data pengujian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 15.0 metode Kruskal-Wallis Test. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun dewa dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40% yaitu 1,77 ± 0,196 mm, konsentrasi 60% yaitu 2,55 ± 1,264 mm, dan konsentrasi 80% yaitu 2,66 ± 1,200 mm yang berarti bahwa kemampuan ekstrak etanol dalam menghambat pertumbuhan bakteri lebih kecil daripada kontrol positif (klindamisin) yaitu 48,33 ± 0,577 mm. Ekstrak etanol daun dewa dikatakan tidak poten karena pada kemampuan daya hambatnya sangat kecil < 6 mm dan kontrol positif (klindamisin) dikatakan sangat poten karena daya hambatnya > 8 mm. | en_US |
dc.description.abstract | Daun dewa merupakan tanaman yang potensinya dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Daun dewa telah dibuktikan khasiatnya sebagai alternatif pengobatan oleh beberapa peneliti karena mengandung berbagai senyawa. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai alternatif mencegah dan mengobati jerawat akibat bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak etanol daun dewa dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi Kirby-bauer yaitu dengan menggunakan cakram kertas dan mengetahui konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Simplisia daun dewa diekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian adalah 40%, 60%, dan 80% dibandingkan dengan kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO. Data pengujian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 15.0 metode Kruskal-Wallis Test. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun dewa dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40% yaitu 1,77 ± 0,196 mm, konsentrasi 60% yaitu 2,55 ± 1,264 mm, dan konsentrasi 80% yaitu 2,66 ± 1,200 mm yang berarti bahwa kemampuan ekstrak etanol dalam menghambat pertumbuhan bakteri lebih kecil daripada kontrol positif (klindamisin) yaitu 48,33 ± 0,577 mm. Ekstrak etanol daun dewa dikatakan tidak poten karena pada kemampuan daya hambatnya sangat kecil < 6 mm dan kontrol positif (klindamisin) dikatakan sangat poten karena daya hambatnya > 8 mm. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC), Ekstrak, Antibakteri, Staphylococcus aureus. | en_US |
dc.title | UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 366 | en_US |