dc.contributor.author | Saleh, Erwin | |
dc.date.accessioned | 2020-02-05T02:20:40Z | |
dc.date.available | 2020-02-05T02:20:40Z | |
dc.date.issued | 2019-11-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31477 | |
dc.description | Latar Belakang: RS PKU Muhammadiyah Wonosobo merupakan rumah
sakit tipe C dengan jumlah bed sebanyak 134 bed. Nilai BOR dari tahun 2015-
2017 selalu mengalami kenaikan (25,57% - 55,49%), namun masih dibawah
standar Manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo (>70%). Untuk itu perlu
adanya strategi pemasaran.
Metode: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan rancangan penelitian crossectional dan analisis Regresi linier.
Besar sampel sejumlah 96 pasien.
Hasil dan pembahasan: menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar
0,665 artinya terjadi korelasi yang kuat diantara Bauaran Pemasaran dan
pelayanana Syariah terhadap Keputusan Pasien (66,5%). Diperoleh bahwa
bauran pemasaran dan pelayanan syariah secara bersama-sama berpengaruh pada
keputusan pasien (Nilai F = 8,623; p value 0,000). Hanya variabel price (persepsi
harga) yang secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pasien (p value:
0,001), sedangkan variabel product (p value: 0,596), place (p value: 0,108),
promotion (p value: 0,839), people (p value 0,859), physical evidance (p value:
0,287), process (p value: 0,08) dan pelayanan syariah (p value: 0,808) tidak
berpengaruh terhadap keputusan pasien.
Kesimpulan: Berdasarkan pada penelitian ini maka, RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo harus mengoptimalkan penerapan bauran pemasaran
dan pelayanan syariah secara bersama-sama. Selain itu harus memperhatikan tarif
yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan unit cost yang ditetapkan oleh
rumah sakit dan sesuai dengan persepsi pasien. | en_US |
dc.description.abstract | Background: RS PKU Muhammadiyah Wonosobo is a type C hospital with
134 beds. Bed Occupation Rate in term of 2015 – 2017 has raisen (25,57% -
55,49%), but it has been below the standart of RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo’s Management (>70%). For that result, they need marketing
strategies.
Method: The method used in this research was quantitative with
crossectional research design and linear regression analysis. The sample size was
96 patients.
Result and discussion: The results showed that the value of setermination
coefficient was 0,665, which means that there was a strong correlation between
marketing mix and sharia services to the patient’s decision (66,5%). It also has
found that the marketing mix and sharia services together had an effect on
patient’s decision (F value: 8,623; p value: 0,000). There was only “price
perception” that partially influence patien decision (p value: 0,001); while
product (p value: 0,596), place (p value: 0,108), promotion (p value: 0,839),
people (p value: 0,859), Physical evidance (p value: 0,008) and sharia services
(p value: 0,808) did not affect the patient’s decision.
Conclusions: Based on this study, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
have to optimize the applications of the marketing mix and sharia services
together. In additional, they have to pay attention to the price that will be given
to the patients which has been accordance with the unit cost set by the hospital
and price perception by the patiens. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Marketing Mix | en_US |
dc.subject | Sharia Services | en_US |
dc.subject | Patients Decision | en_US |
dc.subject | Sharia Hospital | en_US |
dc.title | DAMPAK BAURAN PEMASARAN DAN PELAYANAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUAN PASIEN DALAM MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |