Show simple item record

dc.contributor.authorNURJANNAH, SISKA
dc.date.accessioned2020-02-05T04:12:12Z
dc.date.available2020-02-05T04:12:12Z
dc.date.issued2019-11-13
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31511
dc.descriptionKencur (Kaempferia galanga L.) is one of the plants that has an active compound. The active compound has the potential to be used as a lead compound. One of the main compounds of kencur is Ethyl p-methoxycinnamate (EPMS). Empirically, kencur is used as an asthma medication. One of the asthma receptor targets is AChM3. Regarding its main content and empirically use, it is necessary to conduct research on the antagonism nature of EPMS towards AChM3 receptors. This research implemented in vitro and in silico studies. In vitro studies were carried out by observing the percentage of contraction and relaxation of isolated Cavia porcellus tracheal smooth muscle when given EPMS with concentrations of 100 μM and 200 μM. This test utilized a comparison drug, namely Atropine with the same treatment. The test results could be seen from the pD2 value which then were statistically analyzed using the One Way ANOVA test with a 95% confidence level. In silico test was carried out by doing the molecular docking using the Autodock Vina application with EPMS ligands and AChM3 receptors. In silico test results could be seen from the docking score and the type of bond that binds to the ligand and receptor. This test applied comparison of Atropine and Tiotropium native ligands. The results showed that EPMS was proven to have non-competitive antagonistic activity against AChM3 receptors from both in vitro and in silico tests. The pD2 value decreased significantly starting from administering a concentration of 100 µM. There was one same bond that bound AChM3 with the three test ligands, namely ARG C: 1095. The docking score of EPMS (-5.2) was higher compared to the score of Atropine (-6.1) and Tiotropium native ligand (-5.9). It indicated that EPMS had antagonistic activity against AChM3. However, the binding capacity of EPMS was not stronger than Atropine and Tiotropium. This study concluded that EPMS had an antagonistic activity against AChM3 receptors on the Cavia porcellus trachea, but this compound had an activity that was not stronger than Atropine.en_US
dc.description.abstractKencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu tanaman yang kandungan senyawa aktifnya berpotensi untuk dijadikan sebagai lead compound. Salah satu kandungan utama dari kencur adalah Etil p-metoksisinamat (EPMS). Secara empiris kencur digunakan sebagai obat asma. Target reseptor penyakit asma salah satunya adalah AChM3. Terkait kandungan utama dan kegunaannya secara empiris, maka perlu diadakan penelitian mengenai sifat antagonisme EPMS terhadap reseptor AChM3. Penelitian ini menggunakan studi in vitro dan in silico. Studi in vitro dilakukan pengamatan persentase kontraksi dan relaksasi otot polos trakea Cavia porcellus terisolasi saat dilakukan pemberian EPMS dengan konsentrasi 100 µM dan 200 µM. Uji ini menggunakan obat pembanding yaitu Atropin dengan perlakuan yang sama. Hasil uji dilihat dari nilai pD2 kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Uji in silico dilakukan dengan docking molekuler menggunakan aplikasi Autodock Vina dengan ligan EPMS dan reseptor AChM3. Hasil uji in silico dilihat dari skor docking dan jenis ikatan yang mengikat pada ligan dan reseptor. Uji ini menggunakan pembanding Atropin dan native ligand Tiotropium. Hasil penelitian menunjukkan EPMS terbukti memiliki aktivitas antagonisme non kompetitif terhadap reseptor AChM3 baik dari uji in vitro maupun in silico. Nilai pD2 mengalami penurunan signifikan mulai dari pemberian konsentrasi 100 µM. Terdapat satu ikatan sama yang mengikat AChM3 dengan ketiga ligan uji, yaitu ARG C:1095. Skor docking dari EPMS (-5,2) lebih tinggi dibandingkan dengan skor Atropin (-6,1) dan native ligand Tiotropium (-5,9). Hal ini menunjukkan EPMS memiliki aktivitas antagonisme terhadap AChM3 namun daya ikat dari EPMS tidak lebih kuat dibandingkan Atropin dan Tiotropium. Kesimpulan dari penelitian ini EPMS memiliki aktivitas antagonisme terhadap reseptor AChM3 pada trakea Cavia porcellus, namun senyawa ini memiliki aktivitas yang tidak lebih kuat dari Atropin.en_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectACETYLCHOLINEen_US
dc.subjectIN VITROen_US
dc.subjectIN SILICOen_US
dc.subjectETHYL P-METHOXYCINNAMATEen_US
dc.subjectTRACHEAen_US
dc.subjectASETILKOLINen_US
dc.subjectETIL P-METOKSISINAMATen_US
dc.subjectTRAKEAen_US
dc.titleUJI AKIVITAS ANTAGONISME ETIL P-METOKSISINAMAT (EPMS) SENYAWA AKTIF KENCUR (Kaempferia Galanga L.) TERHADAP RESEPTOR AChM3 PADA ORGAN TRAKEA Cavia porcellus TERISOLASI: STUDI IN VITRO DAN IN SILICOen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 374en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record