dc.contributor.advisor | SOKOWATI, MURIA ENDAH | |
dc.contributor.author | PRASASTIAWAN, MOHAMAD ALFATH | |
dc.date.accessioned | 2020-02-12T02:43:15Z | |
dc.date.available | 2020-02-12T02:43:15Z | |
dc.date.issued | 2020-01-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31629 | |
dc.description | Kepentingan pemilik media dapat mempengaruhi ruang redaksi (newsroom) dalam memberitakan suatu isu, karenanya framing dalam suatu pemberitaan dapat terjadi. Kritik kartu kuning yang dilakukan oleh Zaadit Taqwa ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia terhadap Presiden Jokowi yang terjadi pada februari 2018 di acara Dies natalis UI ke-68 contohnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara media online Kompas.com dan Detik.com dalam melakukan framing terhadap isu tersebut. Penulis memperoleh data dengan menyeleksi berita-berita dari situs Kompas.com dan Detik.com. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan perangkat Framing model Robert N Entman. Terhadap pemberitaan tersebut peneliti berhasil menemukan hasil penelitian bahwa adanya perbedaan dalam cara kedua media online tersebut melakukan framing terhadap isu ini, hal itu terletak dalam perbedaan cara kedua media tersebut dalam melakukan penonjolan isu, dimana Jakob oetama dengan kompas.com melakukan frame dengan jurnalisme kepiting dalam arti menganggap isu ini biasa saja tidak perlu diperdebatkan namun tetap menyampaikan kritik terselubung untuk pemerintahan Jokowi melalui pesan kritik yang disampaikan oleh Zaadit. Sedangkan Chairul tanjung dengan Detik.com mengeksploitasi isu ini dan menjadi kontroversi di masyarakat dan mengoptimalkan pemberitaan isu ini membuat masyarakat terlibat dalam memperdebatkan tindakan Zaadit melalui frame bahwa tindakan Zaadit tidak sopan dan patut diperdebatkan dalam cara Zaadit melakukan kritik terhadap Jokowi. Perbedaan terjadi karena adanya pengaruh dari hierarki dalam kedua media tersebut. | en_US |
dc.description.abstract | The Concern of media owners can influence the newsroom in preaching an issue, therefore framing in a making news can occur. Kritik Kartu Kuning was done by Zaadit Taqwa as the chairman of the University of Indonesia student Executive Board aimed to President Joko Widodo, which took place in February 2018 in the Dies Natalis UI 68. This research aims to analyse the way online media Kompas.com and Detik.com in framing the issue. Authors obtain data by selecting News from the Kompas.com and Detik.com sites. Researchers use descriptive qualitative research methods with the device Framing model Robert N Entman. For the preaching of the researchers managed to find the results that there is a difference in the way both online media framing the issue, it lies in the difference in the way the two media in performing the protrusion Issue, where Jakob Aditya with kompas.com to do frames with Jurnalaisme Kepiting in the sense of assuming this issue is not necessarily disputed but still convey a covert criticism to the government of the Delivered by Zaadit. While Chairul Tanjung with Detik.com exploiting this issue has become a controversial in the community, Detik.com optimizing this issue also make the community involved in the debate the action of Zaadit through the frame that Zaadit act is not polite and should In the way Zaadit criticised the critics. The difference occurs because of the influence of the hierarchy in both media | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Jokowi’s Framing, Kartu Kuning Critic, Kompas.com, Detik.com | en_US |
dc.title | ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KRITIK KARTU KUNING TERHADAP JOKOWI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TAHUN 2018 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
15 | en_US |