| dc.contributor.author | USYIFAINI, ASIFA | |
| dc.date.accessioned | 2020-02-13T06:44:16Z | |
| dc.date.available | 2020-02-13T06:44:16Z | |
| dc.date.issued | 2019-11-23 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31668 | |
| dc.description | This research aims to discuss the correlation between Islam and local tradition of fishermen group and to show the process of their assimilation done simultaneously. This research carried out a qualitative approach conducted in Gampong Geunteng Barat Batee district Pidie regency Aceh province that is a coastal area inhabited by a group of fishermen who have a strong tradition. In addition, this place also has some dayah (traditional Islamic boarding schools). The participants were selected through purposive sampling. The data were collected through observation, in-depth interview, daily course method, and documentation. The findings show that there is a correlation between Islam and local tradition of fishermen group in Gampong Geunteng Barat. There are three groups of society in Gampong Geunteng Barat namely conservation society, acculturation society, and assimilation society. The three groups were formed with the existence of some dayah in Gampong Geunteng Barat namely dayah Nurul Fata, dayah Tgk.Syafi’i and dayah Aziziyah. There is a debate among the dayah in viewing the local tradition practiced by the local society. Moreover, the change in the society is not only affected by the factor of religion education background, but also affected by the geographical factor. The location of the three dayah also brings changes to the society of Gampong Geunteng Barat in practicing local tradition. | en_US |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk membahas terkait relasi Islam dan tradisi lokal yang ada pada kelompok nelayan. Selain itu juga menunjukkan proses keduanya menyatu menjadi satu kesatuan yang dilakukan secara bersamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di gampong Geunteng Barat kecamatan Batee kabupaten Pidie provinsi Aceh yang merupakan daerah pesisir dan ditempati oleh kelompok-kelompok nelayan yang masih kental akan tradisinya. Selain itu terdapat beberapa dayah (pondok pesantren tradisional) di daerah tersebut. Penentuan informan digunakan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara mendalam, perbincangan (daily course method), dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi Islam dan tradisi lokal yang ada pada kelompok nelayan di gampong Geunteng Barat kecamatan Batee kabupaten Pidie provinsi Aceh. Terdapat tiga kelompok masyarakat di gampong Geunteng Barat saat ini, yakni conservative society, acculturation society, dan assimilation society. Tiga kelompok tersebut terbentuk dengan hadirnya beberapa dayah di gampong Geunteng Barat. Dayahdayah tersebut ialah dayah Nurul Fata, dayah Tgk. Syafi’i, dan dayah Aziziyah. Pada dayah sendiri terjadi pro dan kontra dalam memandang tradisi lokal yang masih belaku di masyarakat setempat. Selain itu, perubahan pada masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan agama saja, melainkan juga oleh faktor geografis. Dimana letak ketiga dayah tersebut juga membawa perubahan pada masyarakat di gampong Geunteng Barat juga dalam pelaksaan tradisi lokal. | en_US |
| dc.publisher | FAI UMY | en_US |
| dc.subject | CORRELATION | en_US |
| dc.subject | RELASI | en_US |
| dc.subject | LOCAL TRADITION | en_US |
| dc.subject | TRADISI LOKAL | en_US |
| dc.subject | FISHERMEN GROUP | en_US |
| dc.subject | KELOMPOK NELAYAN | en_US |
| dc.title | RELASI ISLAM DAN TRADISI LOKAL PADA KELOMPOK NELAYAN STUDI TENTANG TRADISI KHANDURI LAOT DAN RABU ABEH DI GAMPONG GEUNTENG BARAT KECAMATAN BATEE KABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEH | en_US |
| dc.type | Thesis SKR FAI 399 | en_US |
