dc.contributor.advisor | GENESISKA, GENESISKA | |
dc.contributor.advisor | HANDAYANI, ETTY | |
dc.contributor.author | SURATMI, RACHMA CAMELIA | |
dc.date.accessioned | 2020-02-24T04:15:29Z | |
dc.date.available | 2020-02-24T04:15:29Z | |
dc.date.issued | 2019-07-25 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31970 | |
dc.description | Produksi kedelai dalam negeri belum mampu mencukupi permintaan pasar
yang menyebabkan pemenuhan akan kedelai harus diimpor. Sebagian besar
kedelai impor berasal dari Monsanto, Amerika. Salah satu gen untuk membuat
tanaman transgenik adalah gen EPSPS-CP4. Sementara itu, Produk Rekayasa
Genetika (PRG) atau transgenik dari Indonesia belum diberi label pada produk
kemasan, sehingga hak konsumen belum terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendapatkan kuantitas produk hasil isolasi DNA dan mendeteksi gen
EPSPS-CP4 dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) pada tanaman
kedelai (Glycine max) dari Pasar Induk Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasar Induk
yang dimaksud adalah pasar Sentral, Beringharjo, Prawirotaman dan Gamping.
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode observasi yang
dilakukan di laboratorium dengan pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Pada penelitian ini didapatkan kuantifikasi produk hasil isolasi DNA
dengan nilai beragam berkisar antara 1,00-3,00 pada A260/280 dan A230/260
dengan konsentrasi berkisar antara 200 ng/μl - 400 ng/μl. Dari amplifikasi DNA
sampel, 9 sampel dari 10 sampel yang diuji menunjukkan bahwa kedelai
terdeteksi adanya gen EPSPS-CP4 dan 1 sampel tidak muncul pita DNA. Kedelai
yang terdeteksi adanya gen EPSPS-CP4 yaitu kedelai Amerika No 1 dan 2,
kedelai Amerika, kedelai No Name 1 dan 2, kedelai Galunggung, kedelai
Wonosari dan kedelai Anjasmoro. | en_US |
dc.description.abstract | Soybean production has not been able to meet market demand which has
caused the fulfillment of soybeans to be imported. Most imported soybeans come
from Monsanto, America. One gene for making transgenic plants is the EPSPSCP4
gene. Meanwhile, GMO or GMO products from Indonesia have not been
labeled on packaging products, so that consumer rights have not been fulfilled.
The aims of this research were to obtain product requirements from DNA
isolation and EPSPS-CP4 gene conversion by PCR (Polymerase Chain Reaction)
method on soybean plants (Glycine max) from the Main Market of the Daerah
Istimewa Yogyakarta. The Main Market discussed are Sentral, Beringharjo,
Prawirotaman and Gamping markets.
The research method used is a method of observation conducted in the
laboratory by taking samples using purposive sampling. In this research, the
quantification of DNA isolation products with various values ranged from 1.00 -
3.00 on A260 / 280 and A230 / 260 with concentrations ranging from 200 ng / μl -
400 ng / μl. From sample DNA amplification, 9 samples from 10 samples tested
showed that the EPSPS-CP4 gene was detected and 1 DNA band did not appear.
Soybeans detected by EPSPS-CP4 genes were American No 1 and 2 soybeans,
American soybeans, No Name 1 and 2 soybeans, Galunggung soybeans, Wonosari
soybeans and Anjasmoro soybeans. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Genotyping, DNA Isolation, DNA Quantification | en_US |
dc.title | DETEKSI GEN EPSPS-CP4 DENGAN METODE PCR (Polymerase Chain Reaction) PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DARI PASAR INDUK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis SKR FP 257 | en_US |