Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorREALYTA, ELFRIDA BELA
dc.date.accessioned2020-02-26T03:30:07Z
dc.date.available2020-02-26T03:30:07Z
dc.date.issued2020-01-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32038
dc.descriptionRepresentasi perempuan dalam pemilu tahun 2019 ini mengalami peningkatan. Pada saat ini kedudukan perempuan dalam dunia perpolitikan sudah sejajar dengan laki-laki. Buktinya disetiap periode pemilu keikutsertaan perempuan semakin bertambah, dari pemilu tahun 2009, 2014, dan hingga saat ini jumlah keterwakilan perempuan kian meningkat. Di Kabupaten Gunungkidul, keterwakilan perempuan dalam partai politik sudah mencapai prosentase yang telah ditetapkan oleh perundang-undangan, bahkan sudah melebihi kuota 30%. Akan tetapi, keterpilihan perempuan dalam kursi dewan di Kabupaten Gunungkidul hanya mencapai 22.22% saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representasi perempuan pada pemilu 2019 di Kabupaten Gunugkidul beserta faktor-faktornya. Terdapat faktor pendukung beserta penghambat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data oleh narasumber melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu representasi perempuan dalam pemilu 2019 di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan disetiap periode pemilu mulai tahun 2009, 2014, hingga 2019 saat ini. Meskipun di tahun 2019 baru mencapai tingkat prosentase 22.22% keterwakilan perempuan dan belum mencapai 30%, hal ini sudah dianggap baik. Selain itu, tedapat faktor pendukung yang terdiri dari keluarga, kecakapan sosial, ketersediaan biaya kampanye, dan partai. Disisi lain terdapat juga faktor penghambat yaitu krisis kepercayaan perempuan dari masyarakat, rendahnya pendidikan politik, dan minimnya biaya politik. Dari ke-7 aspek dari 2 faktor ini telah penulis uji dengan penelitian lapangan dengan responden yang menghasilkan 71.4% faktor menurut para ahli sama dengan kejadian di lapangan. Terdapat 2 aspek yang menurut para ahli dirasa tidak terjadi di kehidupan para responden pada waktu jelang dan pelaksanaan pemilu. Sehingga terdapat temuan baru yang terjadi dilapangan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keterpilihan perempuan di kursi dewan.en_US
dc.description.abstractRepresentasi perempuan dalam pemilu tahun 2019 ini mengalami peningkatan. Pada saat ini kedudukan perempuan dalam dunia perpolitikan sudah sejajar dengan laki-laki. Buktinya disetiap periode pemilu keikutsertaan perempuan semakin bertambah, dari pemilu tahun 2009, 2014, dan hingga saat ini jumlah keterwakilan perempuan kian meningkat. Di Kabupaten Gunungkidul, keterwakilan perempuan dalam partai politik sudah mencapai prosentase yang telah ditetapkan oleh perundang-undangan, bahkan sudah melebihi kuota 30%. Akan tetapi, keterpilihan perempuan dalam kursi dewan di Kabupaten Gunungkidul hanya mencapai 22.22% saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representasi perempuan pada pemilu 2019 di Kabupaten Gunugkidul beserta faktor-faktornya. Terdapat faktor pendukung beserta penghambat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data oleh narasumber melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu representasi perempuan dalam pemilu 2019 di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan disetiap periode pemilu mulai tahun 2009, 2014, hingga 2019 saat ini. Meskipun di tahun 2019 baru mencapai tingkat prosentase 22.22% keterwakilan perempuan dan belum mencapai 30%, hal ini sudah dianggap baik. Selain itu, tedapat faktor pendukung yang terdiri dari keluarga, kecakapan sosial, ketersediaan biaya kampanye, dan partai. Disisi lain terdapat juga faktor penghambat yaitu krisis kepercayaan perempuan dari masyarakat, rendahnya pendidikan politik, dan minimnya biaya politik. Dari ke-7 aspek dari 2 faktor ini telah penulis uji dengan penelitian lapangan dengan responden yang menghasilkan 71.4% faktor menurut para ahli sama dengan kejadian di lapangan. Terdapat 2 aspek yang menurut para ahli dirasa tidak terjadi di kehidupan para responden pada waktu jelang dan pelaksanaan pemilu. Sehingga terdapat temuan baru yang terjadi dilapangan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keterpilihan perempuan di kursi dewan.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectREPRESENTASI PEREMPUAN DALAM POLITIKen_US
dc.subjectPEMILUen_US
dc.subjectPARTAI POLITIKen_US
dc.titleREPRESENTASI PEREMPUAN DALAM POLITIK 2019 DI KABUPATEN GUNUNGKIDULen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 44en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record